Loading...
DUNIA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 16:35 WIB | Minggu, 01 Mei 2016

Kenya Bakar 105 Ton Gading Gajah Ilegal

Di pasar gelap 1 kg gading gajah senilai 2.000 dolar AS. (Foto: reuters.com)

NAIROBI, SATUHARAPAN.COM - Presiden Kenya hari Sabtu (30/4) di Nairobi National Park memimpin pembakaran 105 ton gading gajah dan lebih dari satu ton cula badak. Penghancuran gading dan cula binatang terancam punah ini diklaim menjadi jumlah terbesar selama ini dan simbol perang melawan perburuan liar. 

“Saatnya telah tiba, kita harus mengambil sikap dan berdiri tegas... Kenya menyatakan bahwa bagi kita gading adalah tidak berharga kecuali ada di gajah kami," kata Presiden Kenya Kenyatta Uhuru dalam upacara pembakaran.

Gading sebanyak itu berasal lebih dari 8.000 gajah dan sekitar 343 badak yang dibantai hanya untuk diambil gading dan culanya saja, menurut Kenya Wildlife Service.

Kenya akan mendorong total larangan perdagangan gading pada pertemuan ke-17 Konvensi Perdagangan Internasional Spesies Langka yang akan diselenggarakan di Afrika Selatan akhir tahun ini, kata Kenyatta.

Kenya memutuskan menghancurkan gading senilai 150 juta dolar AS itu dan bukan menjualnya. Beberapa kritikus menyarankan daripada dibakar, uang dari penjualan gading dapat digunakan mengembangkan Kenya dan melindungi satwa liar. Tetapi Kenyatta mengatakan Kenya ingin berdiri di satu titik dimana gading seharusnya tidak memiliki nilai komersial.

Sedangkan kritikus lainnya mengatakan bahwa pembakaran tidak akan mengakhiri pembantaian gajah karena geng internasional akan memanfaatkan longgarnya perbatasan Kenya dan korupsi untuk terus melakukan perdagangan ilegal.

Richard Leakey ketua Kenya Wildlife Service dan ahli paleoantropologi juga seorang konservasionis mengatakan pembakaran gading harus mampu menekan negara-negara Afrika supaya mendukung larangan perdagangan gading. Dia menambahkan sekelompok negara yang melegalkan penjualan gading harusnya malu.

"Kami akan membakar gading dan kami berharap setiap negara di dunia mendukung Kenya dan mengatakan tidak pernah lagi kita berdagang gading," kata Leakey.

Afrika memiliki 1,3 juta gajah di tahun 1970-an, tetapi hanya tinggal 500.000 sekarang ini. Populasi gajah terburuk akibat perburuan berada di Tanzania, Gabon, Kamerun, Republik Afrika Tengah, Mozambik, Republik Kongo dan Kongo. (apnews.com)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home