Loading...
HAM
Penulis: Reporter Satuharapan 20:11 WIB | Rabu, 27 Juni 2018

Keprihatinan WCC atas Gaza dan Yerusalem

Ilustrasi. Demonstran Palestina menyelamatkan diri dari tembakan senjata dan gas air mata tentara Israel di Jalur Gaza, 14 Mei 2018. (Foto: The Epoch Times/Reuters/Ibraheem Abu Mustafa)

SATUHARAPAN.COM – Menyuarakan keprihatinan mendalam dan peringatan tentang situasi hak asasi manusia yang memburuk di Wilayah Pendudukan Palestina, Dewan Gereja Dunia (WCC) menyarankan sejumlah langkah, menanggapi kekerasan yang belum lama terjadi di perbatasan Gaza dan tindakan provokatif lain di Israel dan Palestina.

Pertemuan Komite Pusat pekan lalu mengeluarkan sebuah pernyataan, WCC menyesalkan terjadinya kekerasan dan pertumpahan darah di perbatasan Gaza dengan Israel, yang menelan korban 100 orang tewas dan menyebabkan 13.000 orang terluka ketika pasukan bersenjata Israel menghadapi demonstrasi Palestina.

WCC mengutuk kekerasan itu sebagai tidak proporsional dan tidak dapat dibenarkan. “Ini keyakinan kami, semua aktor - Israel dan Palestina - harus berjuang untuk mencapai perdamaian yang adil, bertindak dengan hormat sepenuhnya untuk kesucian hidup, dan menahan diri dari segala bentuk kekerasan yang hanya dapat meningkatkan ketegangan yang terus terjadi.”

Komite Pusat juga menyatakan keputusan AS untuk mengakui Yerusalem ibu kota Negara Israel, dan memindahkan kedutaannya ke Yerusalem, tidak hanya provokatif. Keputusan itu juga melanggar Resolusi PBB dan konsensus internasional bahwa status Yerusalem diselesaikan dengan negosiasi.

Sementara perdamaian di kawasan itu masih terus diperjuangkan, berdasarkan solusi dua negara, Komite Pusat menyerukan penyelidikan internasional terhadap respons Israel di Gaza dan bagi AS untuk membatalkan keputusannya tentang Yerusalem, di antara tindakan-tindakan lain. (oikoumene.org)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home