Loading...
HAM
Penulis: Bayu Probo 19:29 WIB | Selasa, 20 Januari 2015

Kesenjangan Hitam-Putih, Mimpi Buruk Martin Luther King, Jr

Ilustrasi segregasi pada masa ras pada masa kecil Martin Luther King, Jr. (Foto: AFP)

SATUHARAPAN.COM – Pekan ini rakyat Amerika Serikat memperingati hari lahir Martin Luther King Jr sang pahlawan persamaan hak sipil terutama antara kulit hitam dan kulit putih. Namun pada tahun ini, di usia ke-86—kalau sang pendeta Baptis ini masih hidup, sebab ia ditembak mati pada 4 April 1968—bisa jadi ia akan bermimpi buruk melihat kenyataan hidup di AS.

Richard V. Reeves, peneliti di Pusat Anak dan Keluarga Brookings Institution beropini bahwa tidak diragukan lagi King akan senang dengan kemajuan hukum dan politik orang Afro-Amerika dengan terpilihnya kembali Presiden Obama.

Namun King akan terganggu oleh kesenjangan ras masih tetap ada. Terutama, dalam kesempatan meraih American Dream. Dalam hal kesempatan, masih ada dua orang Amerika, dibagi dengan ras. Menurut Reeves, ada lima fakta yang menunjukkan seberapa jauh orang AS harus berjuang.

1. Setengah dari Amerika Kulit Hitam Lahir Miskin Tetap Miskin

Mobilitas ke atas dari bagian bawah distribusi pendapatan jauh lebih kecil kemungkinannya untuk orang AS berkulit hitam daripada putih. Sebanyak 51 persen dari orang Amerika kulit hitam lahir dalam peringkat kelima terendah dalam distribusi pendapatan. Dan, mereka  tetap di sana pada usia 40.

 

 

2. Kebanyakan Anak Orang Kulit Hitam Kelas Menengah Kids Jatuh Miskin

Mobilitas sosial antargenerasi ke bawah dari kelas menengah ke bawah jauh lebih umum di antara orang Amerika kulit hitam. Tujuh dari 10 orang Amerika kulit hitam lahir dalam strata kelas tengah menjadi salah satu strata kelas bawah saat dewasa. Dalam beberapa hal, ini adalah fakta bahkan lebih menyedihkan daripada mobilitas orang miskin yang naik kelas. Bahkan orang Amerika kulit hitam kelas menengah cenderung melihat anak-anak mereka jatuh menuruni tangga.

 

 

3. Jarang Orang Hitam Kaya

Kesenjangan kekayaan di antara ras—sudah lebar—melebar makin jauh selama Resesi Besar AS pada Desember 2007 –Juni 2009. Kekayaan rata-rata rumah tangga kulit putih sekarang 13 kali lebih besar daripada rumah tangga kaum kulit hitam—kesenjangan terbesar dalam seperempat abad, menurut analisis oleh Pew Research Center. Median kekayaan hitam hampir setengahnya selama resesi, jatuh ke $ 11.000 pada 2013 dari $ 19.200 pada 2007.

 

 

4. Sebagian Keluarga Kulit Hitam Diasuh Orangtua Tunggal

Anak-anak kulit hitam jauh lebih mungkin dibesarkan dalam rumah tangga orangtua tunggal. Dan, penelitian kami sendiri menunjukkan, struktur keluarga dapat memainkan peran besar dalam kesempatan anak untuk berhasil dalam semua tahap kehidupan.

 

 

5. Siswa Kulit Hitam Belajar di Sekolah Jelek

Sistem sekolah masih sangat memisahkan ras dan status ekonomi: siswa Hitam membentuk 16 persen dari populasi sekolah negeri. Namun, siswa kulit hitam rata-rata belajar di sekolah yang 50 persen muridnya kulit hitam. Peneliti di tempat kami, Jonathan Rothwell menunjukkan bahwa siswa kulit hitam rata-rata juga belajar di sekolah yang rata-rata muridnya hanya berhasil mendapat nilai 37 persen hasil ujian. Siswa kulit putih rata-rata bersekolah di tempat dengan nilai rata-rata 60 persen.

 

 

Ada kesenjangan ras di hampir setiap dimensi sosial dan ekonomi. Banyak yang dapat kita bahas pada halaman ini: penahanan semena-mena untuk kasus kriminal, pembelajaran dini, orangtua, sekolah, sikap rasisme, pekerjaan—daftarnya makin panjang. Ada kemajuan tentu saja. Tapi, satu hal yang jelas. Sebuah persyaratan tak terhindarkan untuk membangun masyarakat adalah meningkatkan peluang hidup orang Amerika kulit hitam. (newsweek.com)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home