Loading...
FLORA & FAUNA
Penulis: Sotyati 14:41 WIB | Jumat, 29 April 2016

Ketepeng, Tanaman Hias Berkhasiat Obat

Ketepeng. (Senna alata (L.) Roxb.). (Foto: naturalmedicinefacts.info)

SATUHARAPAN.COM – Bunganya yang cantik, seperti lilin gemuk berwarna kuning dengan nyala api di atasnya, menyebabkan ketepeng, atau ketepeng cina, acap dipilih sebagai tanaman hias. Tak salah kalau dalam bahasa Inggris tumbuhan ini disebut emperor's candlesticks, empress candle plant, candle bush, candelabra bush, christmas candles, candletree, atau seven golden candlestick. Di kompleks-kompleks perumahan di kota-kota besar, ketepeng dipilih jadi tanaman hias pembatas.

Namun, manfaat ketepeng melebihi perannya sebagai tanaman hias. Berselancar di jagat maya, kita akan mendapatkan manfaatnya yang lain. Para peneliti memasukkannya dalam daftar tanaman berkhasiat obat penting, di antaranya seperti disebutkan situs biodiversityscience.com.

Di pasar obat herbal kini mudah dijumpai produk obat berbagai kemasan hasil olahan dari daun ketepeng.

Ketepeng, mengutip dari wikipedia.org, memiliki nama ilmiah Senna alata (L.) Roxb., dengan nama sinonim Cassia alata, L. Tumbuhan perdu berasal dari Amerika tropis yang masuk dalam suku johar-joharan (Caesalpinioideae) ini kemudian menyebar ke Asia dan di kawasan Astronesia menyandang predikat sebagai tumbuhan pengganggu. Sumber lain menyebutkan ketepeng adalah tumbuhan asli Meksiko.

Membuka-buka berbagai referensi, di antaranya buku Obat Asli Indonesia (1967) karya Dr A Seno Sastroamidjojo, di Indonesia tumbuhan ini dikenal dengan banyak sebutan, yakni daun kupang, daun kurap, ketepeng, kupang-kupang, gelenggang (Melayu), gelinggang (Paser), ura'kap (Busang), ketepang badak, ki manila (Sunda), ketepeng kebo, ketepeng cina (Jawa), acon-aconan (Madura), saya mara, haya mara (Halmahera Utara), tabankun (Tidore), dan kupang-kupang (Ternate).

Tumbuhan perdu ini dapat mencapai tinggi 3 meter, menyukai tempat lembap untuk tumbuh. Di daerah tropis, tumbuhan ini dapat hidup sampai ketinggian 1.400 meter di atas permukaan air laut.    

Daunnya bersirip, terbentuk dari 8 – 14 pasang anak daun, dengan ujung tumpul. Daun-daun ketepeng menggulung pada malam hari.

Bunganya berwarna kuning, dalam tandan panjang, di pucuk.

Polong buahnya gepeng, bersayap, dengan panjang 10 cm – 20 cm. Biji-bijinya menyebar dengan perantaraan air atau hewan.

Manfaat dan Khasiat Ketepeng

Buku Obat Asli Indonesia menyebutkan daun ketepeng mengandung zat samak dan chrysophan acid.

Di Sri Lanka, dikutip dari wikipedia.org, tumbuhan yang disebut dengan nama ath-thora ini, merupakan bahan obat tradisional penting masyarakat Sinhala.

Ketepeng acap juga disebut ringworm bush, mengacu pada kandungannya yang efektif sebagai pembasmi jamur, mengobati infeksi yang disebabkan jamur dan penyakit infeksi kulit lain.

Daun ketepeng juga mempunyai efek laksatif atau pencahar. Obat Asli Indonesia menyebutkan daun ketepeng memiliki khasiat antiparasitikum, yang sangat jitu untuk membasmi cacing kremi. Daun ketepeng yang dihaluskan juga memiliki khasiat mengobati herpes dan penyakit kulit lain.

Selain dimanfaatkan sebagai obat herbal dalam berbagai kemasan, seperti dibaca dari naturia.per.sg, daun ketepeng yang memiliki khasiat sebagai antijamur itu diolah menjadi aneka produk sabun, obat pencuci rambut, dan pelembab kulit di Filipina. Keefektifan tumbuhan ini melawan penyakit-penyakit kulit mendapatkan pengakuan ilmu pengetahuan modern.

Selain daunnya, polong ketepeng yang mengandung senyawa kimia saponin, juga memiliki khasiat sebagai pencahar, mengusir parasit usus.

Sebagian masyarakat Afrika memanfaatkan rebusan daunnya untuk obat sakit tekanan darah tinggi. Di Amerika Selatan, selain penyakit kulit, daun ketepeng juga dimanfaatkan untuk mengobati sakit perut, demam, asma, mengobati luka akibat gigitan ular, hingga mengobati penyaki kelamin. 

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home