Loading...
RELIGI
Penulis: Reporter Satuharapan 15:15 WIB | Rabu, 16 Oktober 2019

Keuskupan Merauke Ajak Warga Jaga Kerukunan Hidup

Wakil Uskup Keuskupan Merauke Pastor Hengki Warimop (ANTARA/HO-Humas Polda Papua)

JAYAPURA, SATUHARAPAN.COM - Wakil Uskup Keuskupan Merauke Pastor Hengki Warimop mengajak seluruh masyarakt untuk tetap menjaga kerukunan dan kedamaian di Tanah Papua menjelang pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih.

Pastor Hengki Warimop menyampaikan kepada seluruh masyarakat yang ada di wilayah selatan Papua, khususnya kelompok-kelompok umat beragama lebih khusus lagi umat Katolik agar tetap menjaga kerukunan, toleransi dan kedamaian di tanah ini.

"Saya mengajak seluruh masyarakat untuk mendukung pelantikan presiden yang tetap kondusif dengan menolak segala isu-isu negatif yang sifatnya provokatif," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Antara di Kota Jayapura, Selasa (15/10).

Ia juga berharap agar keamanan di negeri ini menjadi tanggung jawab bersama, bukan hanya dari pihak keamanan saja tetapi warga ikut peduli dengan menjaga lingkungan masing-masing.

Terkait dengan paham radikalisme, Pastor Hengki Warimop mengatakan pemahaman radikal dapat dicegah jika ditangani secara bersama-sama oleh tokoh masyarakat serta pihak terkait lainnya.

Ia juga mengecam segala tindakan anarkis yang dilakukan oleh para oknum-oknum saat menyampaikan aspirasi.

"Jangan ada lagi aksi-aksi demonstrasi yang bersifat anarkis atau merusak karena hal itu berdampak bagi semua orang," katanya.

FKUB Mimika Ajak Warga Sukseskan Pelantikan Presiden

Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Mimika Iknas Robert Kadi mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama mendukung dan menyukseskan pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih pada 20 Oktober 2019.

"Saya mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Mimika secara bersama-sama mendukung dan menyukseskan pelantikan tersebut sehingga dapat berjalan dengan aman dan lancar," katanya dalam keterangan tertulis di Kota Jayapura, Papua, Selasa (15/10).

Menurut dia, TNI dan Polri bersama masyarakat di Kabupaten Mimika selalu bersinergi menjaga keamanan dan ketertiban sehingga tetap aman dan damai, serta menolak paham radikal berkembang di daerah itu.

"Saya mewakili lima agama besar yang ada di Kabupaten Mimika menolak tindakan anarkis dalam bentuk apapun dan alasan apapun sekaligus menolak radikalisme serta terorisme di Kabupaten Mimika," katanya.

Dengan tidak adanya radikalisme dan terorisme di Kabupaten Mimika, kata dia, membuktikan bahwa kabupaten penghasil tambang tembaga dan emas itu menjadi tanah yang damai, aman, sejahtera sesuai dengan visi-misi pimpinan daerah setempat yang didukung oleh Forkopimda.

"Kami dengan tegas menolak paham-paham yang berseberangan dan bertentangan dengan negara dan pemerintah," katanya.

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home