Loading...
BUDAYA
Penulis: Prasasta Widiadi 06:42 WIB | Senin, 09 Desember 2013

Kirab Pergelaran Agung Keraton Sedunia, Jokowi Tekankan Keseimbangan Hidup

Joko Widodo (tengah), Basuki (kanan) saat mengawali kirab Budaya di Silang Timur Monas (foto: beritajakarta.com)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) berkomentar pasca penyelenggaraan Festival Keraton Sedunia yang ditutup dengan kirab kendaraan kereta kencana berbagai kerajaan di tanah air.

Joko Widodo mengatakan pada Minggu (8/12) malam seusai menjamu jamuan makan malam para tamu undangan dari berbagai daerah, dan beberapa tamu internasional yang telah berpartisipasi pada pawai kirab budaya yang berlangsung siang harinya.

Joko Widodo mengatakan sesungguhnya ada makna tersembunyi di balik hingar-bingar pawai kirab budaya, dan festival keraton nusantara tersebut yakni pihaknya ingin memperlihatkan pada warga Jakarta bentuk keseimbangan hidup yang tidak selamanya berdasar tentang pekerjaan dan hiburan bersifat hedonis.

Joko Widodo mengatakan acara ini dibuat dengan tujuan mendidik seluruh lapisan warga Jakarta untuk membuka mata dengan budaya yang ada di Indonesia.

“Masyarakat (warga DKI Jakarta) saya lihat juga memberikan penghargaan dan sangat merindukan nuansa seperti ini. Mereka setiap hari terlalu sibuk dengan urusan duit, dan ekonomi, keseimbangan itu diperlukan,” kata Joko Widodo.

Joko Widodo bersama dengan Basuki Tjahaja Purnama, Wakil Gubernur mengaku puas dengan penyelenggaraan Pagelaran Agung Keraton yang diakhiri malam tadi, meski Jakarta sempat diguyur hujan.

“Ada sebuah atmosfer yang lain hari ini di Jakarta karena pakaian dari sabang sampai merauke plus sebelas negara dimunculkan,” lanjut Joko Widodo.

Joko Widodo menegaskan bahwa memang hiburan seperti pawai budaya ini diperlukan agar penduduk Jakarta dan kota-kota sekitarnya mendapat nuansa berbeda.

“Ini menandakan sebuah kebudayaan dalam sebuah kota. Setiap hari bukan urusan mall, politik, dan ekonomi. Tetapi urusan seperti bersifat kebudayaan yang mesti terus diangkat. Masyarakat sangat merindukan nuansa seperti ini,” kata dia.

Pada penyelenggaraan tahun-tahun berikutnya dia berjanji akan melakukan banyak pembenahan, karena dia menyadari jika pelaksanaan perdana kirab budaya ini masih memiliki banyak kekurangan.

“Ini yang pertama, perlu ada koreksi dan evaluasi. Tetapi paling penting ada sebuah acara kebudayaan awal yang dinikmati oleh masyarakat, itu saja," terang mantan Walikota Solo ini.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI menyelenggarakan Festival Pagelaran Agung Keraton Sedunia yang telah berlangsung dari 5 hingga 8 maret kemarin, dengan menghadirkan setidaknya 165 perwakilan kerajaan di Indonesia dan 11 negara sahabat mengikuti kirab dengan menumpangi 80 kereta yang dihias dengan sangat apik.

Sebelum jamuan makan malam di pelataran Monumen Nasional, yang diselenggarakan oleh Pemprov DKI, pada siang harinya Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo dan Basuki T Purnama melepas kirab budaya dari Silang Timur Monas, Jakarta Pusat, Minggu (8/12) sekitar pukul 15.30 WIB.

Pasukan Paskibra DKI adalah tim di posisi terdepan saat kirab budaya, selanjutnya kereta kencana yang mengangkut Joko Widodo dan Basuki ikut di belakangnya. Jokowi bertindak sebagai kusir dalam kereta kencana tersebut yang didampingi oleh Basuki.

Selanjutnya, kereta kencana bersama rombongan kirab budaya berkeliling ke rute yang telah ditentukan, yakni dari Silang Monas Timur, Medan Merdeka Barat, Medan Merdeka Utara, dan berakhir di Silang Monas Tenggara. (beritajakarta.com)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home