Loading...
INDONESIA
Penulis: Tya Bilanhar 16:19 WIB | Rabu, 10 Mei 2017

Kisah Lahirnya "Surat Ahok untuk Kita Semua"

Jan Calvin Pindo (Foto: Ist)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Prihatin atas vonis yang dijatuhkan majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara atas Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, seorang eksekutif perusahaan media swasta di Jakarta yang juga seorang penulis, tak bisa diam. Pengagum Ahok itu lalu mencurahkan isi hatinya lewat sebuah surat panjang.

Dalam surat tersebut, Jan Calvin Pindo, sang penulis, membayangkan dan mengandaikan dirinya sebagai Ahok, dan seakan berpesan kepada teman-temannya lewat sebuah surat. Lalu ia memposting surat tersebut lewat akun Facebook-nya.

Surat itu ternyata menyebar luas. Isi surat itu rupanya sangat menyentuh sehingga banyak orang menyukai dan menyebarkannya. Surat itu makin tersebar lewat media sosial seolah-olah surat tersebut ditulis oleh oleh Ahok sendiri. Apalagi judul surat diubah menjadi "Surat Ahok untuk Kita Semua."

"Saya memang menulis surat itu. Cuma ada bagian judul yang dibuang. Saya beri judul 'andai saya ahok,'" kata Jan Calvin Pindo, lewat pesan singkat kepada satuharapan.com, hari ini (10/05).

Rupanya demikian banyaknya orang yang ingin tahu kebenaran surat tersebut membuat Jan Calvin Pindo harus membuat klarifikasi. Apalagi banyak temannya menyarankan dia melakukannya.

"Terima kasih kepada teman yang sudah menjadikan posting tersebut menjadi viral," demikian Jan Calvin Pindo memberi klarifikasi lewat akun FB-nya.

"Bahwa ketika menjadi viral tulisan saya tersebut mengalami perubahan pada bagian judul, lalu salam, dan juga penambahan foto, itu semua saya yakini dilakukan dengan maksud baik dan untuk memberikan makna yang lebih dalam," tulisnya.

Jan Calvin Pindo mengatakan ia meyakini bahwa teman yang pertama kali menjadikan posting itu viral berada dalam gelombang yang sama: memelihara semangat untuk terus menjadikan Jakarta lebih baik seperti yang selalu diucapkan oleh  Ahok.

Selanjutnya, Jan Calvin Pindo mengapresiasi langkah orang-orang yang mendorong dirinya untuk melakukan klarifikasi bahwa tulisan itu adalah surat imajiner yang memang betul ia tulis sendiri. Tulisan itu, dipastikan oleh Jan Calvin Pindo, bukan hoax.

"Tulisan itu berangkat dari keprihatinan saya atas apa yang sedang melanda bangsa Indonesia melalui peristiwa yang menimpa Pak Ahok," kata Jan Calvin Pindo.

"Lewat tulisan imajiner itu, saya membayangkan pribadi Pak Ahok sebagai negarawan yang dengan teduh dan pada saat yang sama tetap tegar, dan terus mengajak seluruh warga Jakarta yang pernah dipimpinnya untuk menjaga dan memelihara kehidupan berbangsa dan bernegara ini dengan baik, seperti yang senantiasa diulangnya dalam beragam kesempatan."

Menurut dia, lewat surat imajiner tersebut ia membayangkan sosok Ahok yang menempatkan kepentingan dirinya di bawah kepentingan bangsa dan negara yang dicintainya meski dia sedang dan telah dicederai dengan amat kejam.

Berikut ini adalah 'Surat Ahok untuk Kita Semua' yang asli, sebagaimana diposting pertama kali oleh Jan Calvin Pindo

andai aku ahok

(dari kamarku yang baru di cipinang, aku akan menulis surat untuk dibacakan oleh istriku kepada semua yang mencinta dan tak mencintaku)

salam sejahtera
1. pertama-tama saya ingin menaikkan syukur kepada tuhan, sumber segala kebaikan dan kekuatan, yang sudah memelihara seluruh kehidupan kita bersama sampai saat ini.

2. saya mohon maaf bila tak dapat menjumpai teman-teman semua seperti yang biasa saya lakukan di balai kota. saya yakin anda semua dapat memahami kondisi saya saat ini yang menjadikan saya tak mungkin untuk bertatap muka dengan anda semua.

3. dengan berat hati, pada saat yang sama dalam keyakinan yang kuat terhadap istri saya, maka saya memohon kesediaan istri saya untuk membacakan surat ini bagi anda semua. ini pasti amat berat baginya, namun dengan cintanya yang besar pada saya dan juga bagi jakarta, ia pasti akan bersedia menanggung semua ini... (i love you vero....)

4. teman-teman seperjuangan, terima kasih untuk cinta dan dukungan yang sudah kalian tunjukan buat saya. perjuangan kita belum selesai. bahkan justru baru dimulai dengan babak yang baru juga. teruslah menjaga nyala api perjuangan, sekuat apa pun angin yang mencoba untuk memadamkan api itu.

5. saat ini saya mohon kepada teman-teman semua yang masih ada di sekitar cipinang : pulanglah kepada keluarga kalian. saya akan baik-baik saja di sini. lanjutkan hidup kalian, lanjutkan pekerjaan kalian, lanjutkan perjuangan kita untuk terus membangun jakarta menjadi kota yang lebih baik. dengan begitu, seluruh perjuangan kita tak akan sia-sia.

6. betapa pun pahit dan berat keputusan yang sudah dijatuhkan oleh majelis hakim pada saya, itu semua saya hormati. saya tetap percaya pada lembaga peradilan dan oleh karena itu maka saya akan terus melanjutkan proses peradilan ini sampai tuntas.

7. bagi seluruh umat islam yang luka oleh karena ucapan saya, dengan sungguh dan dalam kerendahan saya mohon : bukakanlah pintu maaf yang selebar-lebarnya bagi saya.

8. bagi saudara-saudara yang tak dapat menerima saya, melalui kesempatan ini saya mohon agar saudara-saudara dapat terus membantu pak jarot yang untuk sementara waktu menggantikan saya sampai nanti gubernur baru dilantik. dukunglah pemerintah yang sekarang dan yang akan datang dengan sepenuh hati. saya punya keyakinan bila kota jakarta ini baik maka kebaikan itu juga akan menjadi kebaikan bagi setiap warga jakarta. persoalan saya biarlah itu ditangani oleh lembaga peradilan yang ada.

9. bagi seluruh aparat di pemprov dki jakarta, tetaplah bekerja dengan baik dan benar seperti selama ini sudah anda kerjakan. janganlah hendaknya kerajinanmu menjadi kendor. inilah kesempatan untuk membuktikan bahwa jakarta bukan soal ahok, tapi soal kita bersama.

10. akhirnya, terima kasih pada semua pihak yang sudah bekerja sekuat tenaga. Pada lembaga peradilan melalui majelis hakim, jaksa penuntut umum, tim pembela, setiap saksi. terima kasih. buat mas jarot...you are a friend indeed...selamat jadi gubernur sementara. terima kasih buat semua pendukung...dua tahun itu sekejap saja..we shall overcome..dan last but not least, buat anak-anakku..terima kasih kalian tetap tegar...buat vero..tak ada kata yang bisa ungkap rasaku yang paling dalam saat ini..i love you..

cipinang, 09 mei 2017
salam dua jari
basuki tjahaja purnama (ahok)

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home