Loading...
RELIGI
Penulis: Prasasta Widiadi 11:18 WIB | Sabtu, 26 November 2016

Koleksi Museum LAI: Terra Sigillata, Peralatan Makan dan Minum

Peralatan makan dan minum di Museum Lembaga Alkitab Indonesia. (Foto: Prasasta Widiadi)

SATUHARAPAN.COM – Makan dan minum adalah aktivitas mendasar yang dilakukan manusia dalam mempertahankan hidup dan kesehatan sejak dahulu kala. Kali ini satuharapan.com mengajak pembaca melihat salah satu replika peralatan makan dan minum dari zaman Alkitab yang menjadi koleksi Museum Lembaga Alkitab Indonesia (LAI).  

Begitu melangkahkan kaki ke dalam museum, pengunjung dihadapkan pada dua vitrin yang terletak saling berhadapan. Lemari kaca itu berfungsi sebagai tempat peraga beberapa barang yang berkaitan dengan sejarah Kristen dan Alkitab. Di sebelah kiri pintu terdapat berbagai koleksi benda yang berkaitan dengan alat tulis pada zaman Alkitab, di sebelah kanan terdapat berbagai replika benda yang terdapat di dalam Alkitab. Salah satu benda replika tersebut yakni replika peralatan makan dan minum berbahan dasar tanah liat yang disebut Terra Sigillata.  

Di dalam Museum Lembaga Alkitab Indonesia, benda yang terbuat dari tanah liat sebenarnya tidak hanya Terra Sigillata. Di sebelahnya juga terdapat kerajinan tanah liat dari Gua Qumran, tempat ditemukannya berbagai gulungan naskah Laut Mati (Dead Sea Scroll).

Museum Lembaga Alkitab Indonesia yang terletak di Jl Salemba Raya Jakarta Pusat itu memberi judul diorama itu Terra Sigillata.

Terra Sigillata terdiri atas peralatan makan dan minum. Peralatan makan yang dipamerkan berbentuk piring cembung dan piring lain yang diletakkan di bawahnya berbentuk lebih pipih. Kedua piring tersebut berwarna seperti tanah liat.

Dua piring tersebut disusun bertumpuk, yang berada di atas, disebut mangkuk di zaman ini, digunakan menaruh makanan yang berkuah.

Peralatan minum yang juga disebut Terra Sigillata, berbentuk seperti vas bunga, dan ukurannya hampir sama dengan gayung di kamar mandi, dengan pegangan kecil berada di kanan dan kiri benda yang berfungsi sebagai gelas tersebut. Benda yang berfungsi sebagai gelas tersebut memiliki lapisan yang padat, pinggirnya berwarna terang keputihan, namun bagian dalam berwarna tanah liat.

Keterangan Museum LAI

Museum Lembaga Alkitab Indonesia memberikan penjelasan, Terra Sigillata adalah gerabah berwarna kemerahan yang dihasilkan masyarakat Gaul Selatan pada masa kekaisaran Roma (abad 1 sebelum Masehi hingga abad 3 sebelum Masehi). Nama lainnya adalah “Samian Ware” dan “Arretine Ware”.

Terra Sigillata diproduksi secara massal untuk peralatan makan minum sehari-hari dan diekspor ke beberapa wilayah kekuasan kekaisaran Roma termasuk Inggris.

Terra Sigillata adalah salah satu peralatan makan atau minum, dan sejenisnya, yang digunakan manusia dari zaman periode tertentu.  

Hiasannya berupa pola yang berulang, gambar manusia, hiasan cap, atau kadang alur-alur alami hasil teknik putar. Mahalnya gerabah ini bukan karena warnanya, tetapi karena hiasannya. Semakin indah akan semakin mahal harganya, sehingga pembuat gerabah banyak yang mengadopsi hiasan dari peralatan perak. Gerabah seperti ini banyak digunakan masyarakat Israel pada masa pemerintahan Romawi.

Definisi Wikipedia

Mengutip definisi Wikipedia, Terra Sigillata memiliki tiga arti yang berbeda. Yang pertama mengacu kepada dunia kedokteran di abad pertengahan. Definisi yang lain yang ada dalam arkeologi, yakni sebagai istilah umum untuk beberapa tembikar Romawi baik merah Kuno dengan permukaan yang dibuat di daerah tertentu di era pemerintahan Kekaisaran Romawi.

Pengertian Terra Sigillata  yang ketiga yakni sebagai gambaran dari teknik studio tembikar kontemporer konon terinspirasi oleh tembikar kuno.

Terra Sigillata didefinisikan dari bahasa Latin sebagai bumi yang disegel. Terra Sigillata didefinisikan juga sebagai tembikar yang memiliki permukaan kasar. Definisi lain menyebutkan Terra Sigillata adalah gambar atau motif yang menghiasi di bagian pinggir sebuah tembikar.

Menurut Ceramics Art Daily

Menurut ceramicsartsdaily.org, Terra Sigillata bermakna harafiah “disegel bumi” atau juga disebut sebagai tembikar, dan awal ditemukan pada era kekaisaran Romawi. Pada era tersebut benda semacam ini diproduksi secara massal. Tembikar ini memiliki motif yang bervariasi atau istilah asingya disebut sigillata.

Benda-benda peninggalan sejarah – termasuk peralatan makan dan minum – yang berada di kawasan Timur Tengah dan Eropa yang mencirikan kebudayaan tertentu, saat ini dapat Anda temukan di Museum Lembaga Alkitab Indonesia. 

Terdapat Dalam Alkitab

Benda-benda yang berbentuk seperti Terra Sigillatta atau tembikar terdapat di beberapa ayat dalam Alkitab antara lain seperti Roma 9:21 yang berbunyi. “Apakah tukang periuk tidak mempunyai hak atas tanah liatnya, untuk membuat dari gumpal yang sama suatu benda untuk dipakai guna tujuan yang mulia dan suatu benda lain untuk dipakai guna tujuan yang biasa?”  

Kutipan tersebut merupakan salah satu ayat yang terdapat dalam perikop dari Roma pasal 9 yang berjudul “Pilihan atas Israel”.

Selain di kitab Roma, benda ini juga terdapat di beberapa bagian Alkitab lain yakni di Ayub 41:21 yang berbunyi: “Pada bagian bawahnya ada tembikar yang runcing, ia membujur di atas lumpur seperti pengeretan pengirik.” 

Sementara itu tembikar juga dapat ditemukan dalam kutipan di Mazmur 2:9 yang berbunyi : “Engkau akan meremukkan mereka dengan gada besi, memecahkan mereka seperti tembikar tukang periuk.” 

Dalam Wahyu 2:27 : “Ia akan memerintah mereka dengan tongkat besi; mereka akan diremukkan seperti tembikar tukang periuk-sama seperti yang Kuterima dari Bapa-Ku.” Kutipan tersebut merupakan bagian dari perikop yang berjudul “Kepada Jemaat di Tiatira”.  

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home