Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 15:57 WIB | Selasa, 26 Juli 2016

Kolombia Nyatakan Wabah Zika Sudah Berakhir

Seorang pekerja kesehatan Kolombia memberikan informasi kepada wisatawan tentang cara mencegah penyebaran virus zika, di terminal bus utama di Bogota, Kolombia, pada (31/1/2016). (Foto: voanews.com)

BOGOTA, SATUHARAPAN.COM - Kolombia pada hari Senin (25/7) menyatakan wabah zika sudah berakhir, namun tetap memperingatkan virus yang ditularkan nyamuk dan telah menjadi penyebab kerusakan otak pada bayi akan terus beredar dengan skala yang lebih kecil.

Kolombia adalah negara kedua terparah yang dihantam wabah zika setelah Brasil, dengan hampir 100.000 kasus dan sekitar 21 bayi lahir dengan mengalami mikrosefalus atau kepala dengan ukuran lebih kecil dari ukuran normal.

Namun, setelah 10 bulan dilanda wabah tersebut, Kementerian Kesehatan mengatakan jumlah laporan kasus sudah menurun, menjadi sekitar 600 sampai 700 kasus dalam sepekan.

“Kolombia adalah negara pertama di Amerika, yang menyatakan wabah ini sudah berakhir,“ kata Wakil Menteri Kesehatan Fernando Ruiz dalam sebuah konferensi pers, seperti yang dikutip dari AFP.

“Virus itu, saat ini sedang memasuki fase endemi, yaitu ketika beberapa kasus pasti akan tetap ada di masa mendatang, ini adalah virus yang akan terus ada,” katanya.

Para pejabat awalnya memprediksi Kolombia akan mengalami 450.000 sampai 600.000 kasus zika sebelum wabahnya berakhir.

Namun, jumlah bayi yang terkena bisa terus meningkat.

Dokter masih tetap menganalisis kasus 160 bayi yang lahir dengan cacat bawaan dari ibu yang tertular zika saat hamil dan untuk mendiagnosa kondisi mereka dan menentukan apakah virus zika yang menjadi penyebabnya.

Beberapa ahli penyakit mengatakan, mereka enggan untuk menyatakan kondisi yang terburuk dari wabah telah berlalu di Kolombia, terutama dengan musim nyamuk yang akan berlangsung  dalam beberapa bulan lagi, terlebih dengan banyaknya informasi yang tidak diketahui seputar virus nyamuk, yang juga dapat ditularkan melalui kontak seksual.

"Sulit untuk membuat pernyataan prediksi epidemi ketika sebagian besar kasus tidak dilaporkan," kata Dr Peter Hotez, dekan Nasional School of Tropical Medicine di Baylor College of Medicine di Texas. Sekitar 80 persen dari infeksi zika diyakini tanpa gejala, seperti yang dikutip dari voanews.com.

Ilmuwan Inggris, memprediksi pada awal bulan ini, bahwa ia akan mengambil dua sampai tiga tahun untuk wabah zika saat ini akan berakhir di Amerika Latin, dengan asumsi bahwa cukup banyak orang telah terinfeksi dan menjadi kebal terhadap virus.

Kementerian Kesehatan Kolombia, juga telah mengangkat rekomendasinya bahwa banyak perempuan telah menunda kehamilannya karena virus ini meskipun mungkin ada wabah baru penyakit di masa depan.

Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home