Loading...
RELIGI
Penulis: Yan Chrisna 14:08 WIB | Kamis, 25 April 2013

Komunike Bersama Gereja Orthodok Suriah Meminta Pembebasan Bishop Yang Diculik

Bishop Yaziji pemimpin Gereja Orthodok Yunani dan Bishop Yohanna Ibrahim pemimpin Gereja Orthodok Siria. (foto: news.yahoo.com)

ALLEPO, SATUHARAPAN.COM - Keberadaan dua Bishop yang diculik kelompok teroris Suriah hingga kini masih belum jelas. Pemimpin Gereja Orthodok Yunani dan Gereja Orthodok Suriah akhirnya mengeluarkan komunike bersama untuk menyikapi penculikan itu. Mereka menyerukan "berdiri teguh menghadapi apa yang telah terjadi dan menjadi saksi iman dalam kekuatan cinta di dunia ini."

Hari Senin (22/04), kelompok bersenjata menghadang kendaraan yang ditumpangi Bishop Yohanna Ibrahim pemimpin Gereja Orthodok Suriah dan Bishop Boulos Yaziji pemimpin Gereja Orthodok Yunani Suriah. Sopir kendaraan yang dibajak itu, Fatha'allah Kabboud, seorang diaken di Gereja Orthodok Suriah, tewas dalam insiden itu. Mereka ditangkap oleh teroris dalam perjalanan dari Bab al-Hawa menuju Allepo saat melintasi daerah perbatasan Turki yang berada dalam kekuasaan para pemberontak.

Komunike bersama itu dikeluarkan oleh Jhon X Yazigi dari pemimpin Orthodok Yunani Antiokia dan semua wilayah timur serta Mar Ignatius Zakka I Iwas, sesepuh Orthodoks Suriah Antiokia dan semua wilayah timur. Mereka menyatakan terkejut dan penyesalan mendalam atas aksi penculikan. Kedua gereja itu merupakan anggota dari Dewan Gereja Dunia (World Council of Churches/WCC).

Tujuh poin komunike bersama pada intinya meminta pada penculik untuk "menghormati kehidupan dua bishop yang diculik serta mengakhiri semua tindakan yang menciptakan perpecahan agama dan sektarian di antara warga Suriah."

Selasa malam (23/04) ada laporan yang mengatakan, kedua bishop Suriah itu telah dibebaskan, namun pada Rabu siang saat WCC menghubungi gereja-gereja tersebut ternyata masih belum ada konfirmasi yang jelas. (WCC)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home