Loading...
EKONOMI
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 17:18 WIB | Jumat, 28 Agustus 2015

Kondisi Ekonomi Indonesia akan Membaik

Presiden Joko Widodo (ketiga kiri) didampingi Kapolri Badrodin Haiti (kanan), Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro (kedua kanan), Menteri ESDM Sudirman Said (ketiga kanan), Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry Mursyidan Baldan (kedua kiri), Menteri BUMN Rini Soemarno (keempat kiri), Seskab Pramono Anung (keempat kanan), dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (kiri), meninjau lokasi peresmian proyek PLTU Batang di kawasan Desa Ujung Negoro, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Jumat (28/8). Presiden Joko Widodo meresmikan proyek pembangunan PLTU Batang berkapasitas 2x1.000 Megawatt (MW) dengan investasi 4 miliar Dollar AS yang ditargetkan selesai dalam waktu 48 bulan. (Foto: Antara)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Menteri Keuangan Republik Indonesia periode 1988-1993 Johannes Baptista Sumarlin meyakini bahwa perekonomian Indonesia akan semakin membaik ke depan.

Menurut Sumarlin di Jakarta, keadaan ekonomi nasional yang menurun, salah satunya ditandai dengan rendahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih tergolong dalam situasi yang bisa dikendalikan.

"Saya yakin keadaan ekonomi akan membaik. Situasi yang terjadi saat ini masih bisa dikendalikan," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional periode 1983-1988 ini setelah bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Panjaitan di Kemkopolhukam, Jakarta, hari Jumat (28/8).

Sumarlin melanjutkan dirinya setuju dengan langkah-langkah pemerintah pimpinan Presiden Joko Widodo dalam mengatasi permasalahan ekonomi, seperti yang dipaparkan oleh Menkopolhukam kepadanya.

"Pemerintah memiliki langkah-langkah konkret yang sedang diusahakan, namun saya tidak bisa memaparkan hal itu. Yang jelas saya melihat langkah-langkah itu nyata," kata penerima Bintang Mahaputra Adiprana III dari pemerintah Indonesia pada 1973 tersebut.

Dalam kesempatan yang sama, ia pun memberikan saran kepada para anggota Kabinet Kerja agar tetap menjaga kekompakan dan menjalin kerja sama atau "team work" yang lebih erat.

"Sebelum perombakan kabinet, `team work` itu belum kelihatan. Tapi mudah-mudahan kerja sama itu semakin kuat setelah ada para pejabat yang baru hasil `reshuffle`," kata Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi pada 1973-1983 ini.

Selain itu dia juga mengapresiasi kinerja Menkopolhukam Luhut Panjaitan yang walau bidangnya tidak bersentuhan langsung dengan ekonomi, tetap "all out" bekerja demi perbaikan perekonomian.

Menurutnya ini tindakan itu memang penting dilakukan sebab permasalahan keamanan relatif sudah stabil. 

"Walau Menkoplohukam tidak bergerak di bidang ekonomi, tetapi bagaimanapun dalam keadaan seperti saat ini, Pak Luhut mengutamakan dan ikut `all out` demi kepentingan ekonomi, karena masalah keamanan yang sudah `settle`," tutur Sumarlin. (Ant)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home