Loading...
SAINS
Penulis: Reporter Satuharapan 13:55 WIB | Sabtu, 02 Juni 2018

Konjen Australia Bersih-bersih Sampah di Pantai Biaung Bali

Konsul Jenderal Australia Helena Studdert (kedua kiri) bersama masyarakat Bali memungut sampah plastik yang berserakan di Pantai Biaung, Denpasar, Bali, Sabtu (2/6/2018). Aksi bersih-bersih sampah pantai yang diprakarsai Konsulat Jenderal Australia tersebut melibatkan warga, anak sekolah, warga negara Australia dan komunitas peduli lingkungan untuk mempromosikan penerapan pariwisata ramah lingkungan di Bali dan Nusa Tenggara Barat (NTB). (ANTARA /Nyoman Budhiana)

DENPASAR, SATUHARAPAN.COM - Konsulat-Jenderal Australia di Bali bekerja sama dengan Trash Hero Kertalangu dan Eco-Bali Recycling melibatkan 100 relawan mengadakan gerakan kebersihan (bersih-bersih) di Pantai Biaung, Desa Kertalangu, Denpasar Timur, Sabtu (2/6).

Gerakan kebersihan pantai tersebut merupakan kegiatan pertama dalam rangka "Inisiatif Waste to Wealth", program yang digelar selama seminggu sebagai upaya mempromosikan praktik pariwisata ramah lingkungan di Bali dan Nusa Tenggara Barat.

Artis lingkungan hidup Australia yang terkenal secara internasional, Dr John Dahlsen dan mahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Desain dari Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar bergabung dalam gerakan kebersihan pantai tersebut.

Dr Dahlsen dan mahasiswa ISI akan menggunakan limbah yang ditemukan di pantai-pantai di Bali untuk membuat instalasi seni selama lokakarya "Waste to Wealth" yang berjudul "Waste as Art" di ISI Denpasar pada hari Senin (4/6).

Instalasi seni kolaboratif tersebut kemudian akan dipamerkan selama seminar "Waste to Wealth" di Alila Seminyak, Kuta, Kabupaten Badung, 5 Juni mendatang dan Dr Dahlsen akan tampil sebagai pembicara tamu.

Konsul-Jenderal Australia Dr Helena Studdert mengatakan, "Hari ini kami memulai inisiatif Waste to Wealth dengan bekerja sama untuk membersihkan salah satu pantai di Bali."

"Kami percaya ada cara-cara kreatif dan inovatif untuk melihat limbah. Banyak limbah dapat digunakan kembali, didaur ulang, atau dialihkan, mengubahnya menjadi aset berharga. Ini adalah tema inisiatif Waste to Wealth kami," ujarnya.

Sementara Evie Hatch dari Trash Hero Kertalangu memberikan apresiasinya atas kerja sama dengan Konsulat-Jenderal Australia dalam kegiatan pembersihan pantai.

"Kami harap acara ini dapat membantu meningkatkan kesadaran tentang sampah di pantai-pantai di Bali dan untuk mendorong orang-orang bekerja sama untuk memecahkan masalah ini," kata Evie.

Ketut Mertaadi dari Eco Bali memberikan demonstrasi informatif tentang bagaimana memisahkan sampah yang dikumpulkan di pantai untuk memungkinkannya didaur ulang atau digunakan kembali.

Sebanyak 42 karung dengan berat 350 kilogram sampah non-organik berhasil dikumpulkan. Selain itu, satu truk sampah organik juga terkumpul.

Sebanyak 100 sukarelawan ikut ambil bagian dalam gerakan kebersihan tersebut, termasuk anggota masyarakat dan kepala Desa Kertalangu, beberapa LSM lingkungan dan komunitas seperti Trash Hero Saba, Tol Tol, Dolly Hardliner, KNSP, Bye Bye Plastic, dan Malu Dong.

Dr Studdert berterima kasih kepada para pendukung dan sukarelawan yang membantu membersihkan pantai.

"Keberhasilan hari ini adalah awal yang baik bagi inisiatif Waste to Wealth," kata Dr Studdert.(Antara)

 

 

Editor : Melki Pangaribuan


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home