Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 12:32 WIB | Selasa, 08 Mei 2018

Konsumsi Makanan Cepat Saji Teratur Pengaruhi Kesuburan Perempuan

Ilustrasi. Konsumsi makanan cepat saji teratur mempengaruhi kesuburan pada perempuan. (Foto: health.news)

AUSTRALIA, SATUHARAPAN.COM –  Dalam sebuah penelitian terhadap 5.598 perempuan di Irlandia, Inggris, Selandia Baru, dan Australia, telah ditemukan bahwa mereka yang mengonsumsi makanan cepat saji empat kali atau lebih dalam seminggu, membutuhkan waktu hampir satu bulan lebih lama untuk hamil daripada mereka yang tidak pernah atau jarang memakannya.

Perempuan yang menkonsumsi makanan siap saji secara teratur, juga cenderung memerlukan waktu satu tahun untuk dapat hamil, menurut laporan dalam jurnal medis Human Reproduction.

Para ahli menyarankan untuk mengkonsumsi makanan yang baik, agar meningkatkan peluang hamil lebih cepat.

Namun, ada beberapa keterbatasan dalam penelitian ini, karena perempuan yang diteliti, harus mengingat apa yang telah mereka makan sebelum kehamilan.

Dalam penelitian itu, perempuan dari  Australia, Selandia Baru, Inggris dan Irlandia telah diwawancarai, dan ditanya apa yang telah mereka konsumsi di bulan sebelum mereka hamil anak pertama.

Bidan, juga mengunjungi para perempuan tersebut ketika mereka memasuki usia kehamilan sekitar 14-16 minggu. Bidan tersebut juga dan bertanya kepada mereka, seberapa sering mereka makan buah, sayuran, dan ikan hijau, serta makanan, seperti burger, pizza, ayam goreng dan keripik, dari gerai makanan cepat saji.

Akhinya para peneliti menyimpulkan, perempuan yang makan buah kurang dari satu hingga tiga kali sebulan, rata-rata membutuhkan waktu setengah bulan lebih lama untuk hamil, daripada mereka yang sudah memakannya tiga kali atau lebih dalam sehari.

Selain itu, mereka menyimpulkan perempuan yang mengkonsumsi buah paling sedikit meningkatkan risiko infertilitas mereka sebesar 8-12 persen, sementara perempuan yang makan lebih banyak makanan cepat saji meningkatkan risiko infertilitas mereka sebesar 8-16 persen. Para peneliti telah mendefinisikan infertilitas karena tidak dapat hamil setelah setahun.

Dengan pengecualian pasangan tersebut dikeluarkan dari analisis jika pasangan pria menerima perawatan kesuburan.

Prof Claire Roberts dari University of Adelaide, Australia, yang memimpin penelitian, mengatakan, “Temuan ini menunjukkan bahwa makan makanan berkualitas baik, yang mencakup buah dan meminimalkan konsumsi makanan cepat saji, dapat meningkatkan kesuburan dan mengurangi waktu yang diperlukan untuk hamil.”

Namun, sementara para peneliti menemukan hubungan antara konsumsi buah dan makanan cepat saji dan waktu yang dibutuhkan untuk hamil, secara mengejutkan dalam penelitian tersebut, tidak ditemukan kaitan dengan makan sayuran berdaun hijau dan ikan. Meskipun, penelitian tersebut, hanya memasukkan sejumlah makanan yang terbatas. Juga informasi tentang diet ayah tidak dikumpulkan. Sehingga, ada kemungkinan faktor lain yang tidak diketahui mungkin telah mempengaruhi hasilnya, kata para peneliti.

Namun para ahli mengatakan, masih menambahkan bukti diet perempuan sebelum kehamilan berdampak pada peluang mereka untuk hamil.

Dr Gino Pecoraro, dosen senior di Universitas Queensland, yang tidak terlibat dalam penelitian, mengatakan, “Umumnya, penelitian ini mendukung apa yang sebagian besar profesional kesehatan akan secara intuitif percaya, yakni memiliki diet yang sehat baik untuk pasangan yang mencoba hamil.” (bbc.com)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home