Loading...
FOTO
Penulis: Dedy Istanto 15:44 WIB | Selasa, 17 Januari 2017

KontraS Serahkan Kartu Pos Desak Kasus Munir ke Kemensekneg

KontraS Serahkan Kartu Pos Desak Kasus Munir ke Kemensekneg
Seorang aktivis hak asasi manusia dari Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) membawa kumpulan kartu pos dari masyarakat di 20 kota di Indonesia yang diletakan di dalam sangkar untuk diserahkan kepada kantor Kementerian Sekretariat Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (17/1) sebagai bagian dari bentuk protes mendesak Presiden Joko Widodo untuk menyelesaikan kasus Munir dan segera mengumumkan dokumen hasil penyelidkan Tim Pencari Fakta (TPF) Munir. (Foto-foto: Dedy Istanto).
KontraS Serahkan Kartu Pos Desak Kasus Munir ke Kemensekneg
Koordinator KontraS, Haris Azhar memberikan pernyataan sikap untuk meminta kepada Presiden Joko Widodo segera mengumumkan dokumen hasil penyelidikan TPF Munir dan meminta kasusnya diselesaikan.
KontraS Serahkan Kartu Pos Desak Kasus Munir ke Kemensekneg
Koordinator KontraS, Haris Azhar bersama dengan rekannya membawa atribut kartu pos raksasa bergambar wajah Munir sebagai simbol bentuk protes meminta kepada pemerintah untuk segera menyelesaikan kasus Munir.
KontraS Serahkan Kartu Pos Desak Kasus Munir ke Kemensekneg
Aparat polisi berusaha mencegah aksi damai yang digelar oleh KontraS pada saat akan menyerahkan kartu pos kepada kantor Kementerian Sekretariat Negara sebagai bagian dari desakan kepada pemerintah untuk menyelesaikan kasus Munir.
KontraS Serahkan Kartu Pos Desak Kasus Munir ke Kemensekneg
Ribuan kartu pos bergambar wajah Munir yang dikirimkan dari masyarakat di 20 kota di Indonesia sebagai bentuk protes mendesak kepada pemerintah untuk menyelesaikan kasus Munir dan meminta untuk segera mengumumkan dokumen hasil penyelidikan TPF Munir.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) menyerahkan ribuan kartu pos untuk mendesak Presiden Joko Widodo menyelesaikan kasus Munir.

Koordinator KontraS, Haris Azhar besama dengan para aktivis lainnya menyerahkan kartu pos yang dikirimkan dari masyarakat di 20 kota di Indonesia dengan tuntutan meminta kepada pemerintah mengumumkan dokumen Tim Pencari Fakta (TPF) Munir kepada publik yang diberikan melalui Kementerian Sekretariat Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, hari Selasa (17/1).

“Desakan melalui kartu pos ini merupakan bagian dari keprihatinan dan protes atas sikap Presiden Joko Widodo yang mengelak untuk menjalankan perintah putusan Komisi Informasi Publik (KIP). Bahwa dokumen TPF Munir adalah informasi publik yang harus diumumkan kepada masyarakat, oleh karena itu Presiden Republik Indonesia harus segera mengumumkan,” kata Koordinator KontraS Haris Azhar.

Aksi damai yang digelar di Taman Aspirasi di kawasan Monumen Nasional (Monas) itu sebelumnya melakukan orasi dengan menuntut kepada Presiden Republik Indonesia di antaranya, segera mengumumkan dokumen hasil penyelidikan TPF Munir kepada masyarakat, kemudian memerintahkan jajaran kepresidenan untuk menindaklanjuti kembali fakta dan rekomendasi yang tercantum dalam hasil dokumen hasil penyelidikan TPF Munir dan terakhir menghentikan segala bentuk tindakan melempar tanggung jawab dan berlindung dibalik tindakan prosedural dalam pengungkapan kasus Munir.

Aksi dilanjutkan dengan berjalan kaki menuju kantor Kementerian Sekretariat Negara dengan menyerahkan ribuan kartu pos sebagai bagian dari tuntutan.

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home