Loading...
RELIGI
Penulis: Francisca Christy Rosana 13:09 WIB | Jumat, 26 Desember 2014

Korban NIIS Merayakan Natal dalam Bungkaman

Anak-anak Kristen Irak mengambil bagian dalam upacara Natal di Ankawa. (Foto: Aleteia)

BAGHDAD, SATUHARAPAN.COM – Setelah setahun militan Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS) ‘membersihkan’ minoritas Kristen dari wilayahnya, Kristen Irak dan Suriah menghadapi perayaan Natal dalam bungkaman.

"Natal dan acara-acara Kristen dilarang oleh NIIS," kata Sulaiman Youssef, seorang peneliti di Suriah.

"Rumah ibadah kelompok (Kristen, Red) ini telah hancur, dibakar, dan dijarah. Mereka melarang segala hal yang menunjukkan identitas Kekristenan. Mereka juga memaksa mengenakan jilbab sesuai syariat Islam dan membunuh beberapa orang Kristen yang menolak mematuhi perintah mereka,” dia melanjutkan.

Dilansir dari situs berita Alarabiya pada Kamis (25/12) waktu setempat, masyarakat penganut agama Kristen dihadapkan dengan pilihan yang sulit, yakni harus membayar pajak, masuk Islam, atau melarikan diri. Kini, hampir tidak ada orang Kristen yang tinggal di daerah kendali NIIS di Suriah.

Militan NIIS juga merampok barang-barang milik orang Kristen dan menyita rumah dan toko-toko mereka.

Karena kebanyakan masyarakat Kristen, termasuk Armenia, Assyria, dan Syriacs,  yang tinggal di daerah kendali NIIS telah melarikan diri, suasana Natal di kota tersebut menurut Youssef mirip pemakaman orang mati, seperti terbungkam kesunyian.

Pastor Maysar Bahnam, yang memimpin di Gereja Katolik Korkis Baghdad mengatakan perayaan tahun ini akan terbatas pada layanan massa dan liturgi tradisional.

"Situasi di kota kami sangat sulit. Kami tidak bisa berbuat apa-apa di luar gereja," katanya.

"Sekarang, orang Kristen tinggal di Kurdistan. Jadi tidak ada seorang pun di daerah ini,” kata dia.

Sementara itu, Michel Kassarji mengatakan gerejanya tengah berjuang untuk memenuhi kebutuhan 1.800 pengungsi keluarga Kristen.

"Ini sangat sulit. Sebagai gereja, kami melakukan segalanya untuk membuat orang-orang di sini senang, dan kami mencoba untuk membantu mereka,” kata Kassarji.

Namun demikian, gereja masih memiliki berbagai acara keagamaan Natal, yang menghadirkan masyarakat Kristen Irak dan Suriah. 

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home