Loading...
FOTO
Penulis: Reporter Satuharapan 12:35 WIB | Selasa, 06 Desember 2016

Korut Tegaskan Hubungan Dekatnya dengan Kuba

Korut Tegaskan Hubungan Dekatnya dengan Kuba
Choe Ryong-hae (kanan) mengungkapkan belasungkawa atas meninggalnya mantan pemimpin Kuba Fidel Castro pada 29 November, 2016, di Havana. (Foto: Yonhap)
Korut Tegaskan Hubungan Dekatnya dengan Kuba
Pasukan kehormatan tengah melakukan apel di makam pemimpin Kuba Fidel Castro di pemakaman Santa Ifigenia di Santiago de Cuba pada 4 Desember 2016. (Foto-foto: AFP)
Korut Tegaskan Hubungan Dekatnya dengan Kuba
Mobil yang membawa abu jenazah pemimpin Kuba Fidel Castro meninggalkan Lapangan Revolusi di Santiago, Kuba pada 4 Desember 2016.
Korut Tegaskan Hubungan Dekatnya dengan Kuba
Rakyat berkumpul sebelum dimulainya upacara terakhir untuk memberi penghormatan kepada mendiang pemimpin Kuba Fidel Castro di Santiago, Kuba pada 3 Desember 2016.
Korut Tegaskan Hubungan Dekatnya dengan Kuba
Warga mengikuti konvoi abu mendiang pemimpin Kuba Fidel Castro di jalanan Las Tunas dalam perjalanan empat hari untuk prosesi pemakaman di Santiago de Cuba, 2 Desember 2016. Sebuah jeep militer yang membawa abu Castro melakukan perjalanan empat hari melintasi negeri diiringi antrean warga di sepajang jalan yang menunggu untuk melihat dan mengucapkan selamat jalan kepada tokoh komunis tersebut.
Korut Tegaskan Hubungan Dekatnya dengan Kuba
Abu mendiang pemimpin revolusi Kuba Fidel Castro melintasi Matanzas, Kuba, memulai perjalanan empat hari melintasi negara itu, 30 November 2016. Jeep militer yang membawa abu Fidel Castro berjalan diiringi lambaian ribuan bendera Kuba di Havana pada Rabu, memulai perjalanan empat hari menuju tempat peristirahatan akhir mendiang pemimpin Kuba tersebut.

SEOUL, SATUHARAPAN.COM - Korea Utara dan Kuba menegaskan kembali hubungan persahabatan mereka ketika pejabat senior Korut mengunjungi Havana saat menghadiri upacara meninggalnya Fidel Castro, menurut media pemerintah Korut, hari Selasa (6/12).

Choe Ryong-hae, wakil ketua komite pusat partai yang berkuasa, bertemu pemimpin Kuba Raul Castro pada hari Sabtu (3/12) selama kunjungannya ke Havana, menurut Korean Central News Agency (KCNA).

KCNA mengatakan bahwa kedua negara menegaskan kembali hubungan dekat mereka dan bersumpah untuk bersama-sama melawan imperialisme.

“Kuba akan lebih tegas memperkuat hubungan dengan Korut dari sebelumnya, untuk terus mengembangkan hubungan yang ramah seperti yang sudah dilakukan oleh para pemimpin sebelumnya dari kedua negara," kata Raul Castro seperti dikutip KCNA.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un pekan lalu mengunjungi Kedutaan Besar Kuba di Pyongyang untuk menyampaikan rasa berkabung atas meninggalnya Castro.

Pyongyang juga menghormati Fidel Castro dengan menggelar masa berkabung selama tiga hari 28-30 November, diikuti pengibaran bendera setengah tiang di gedung utama dan tempat tertentu.

Korea Utara dan Kuba terus mempertahankan hubungan dekat mereka usai membentuk hubungan diplomatik di tahun 1960.

Castro pernah mengunjungi Korut pada bulan Maret 1986 atas undangan mantan pemimpin Kim Il-sung, kakek dari Kim Jong -un.

Langkah Pyongyang ini berbarengan dengan resolusi sanksi tambahan dari Dewan Keamanan PBB pada hari Rabu (30/12) atas uji coba senjata nuklir kelima di bulan September. (Yonhap)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home