Loading...
FOTO
Penulis: Reporter Satuharapan 16:42 WIB | Rabu, 29 Juni 2016

KPAI Kampanyekan Mudik Ramah Anak

KPAI Kampanyekan Mudik Ramah Anak
Petugas menurunkan motor milik pemudik yang diangkut menggunakan kereta api di Stasiun Purwokerto, Banyumas, Jateng, hari Selasa (28/6). PT KAI bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan, mengadakan program Angkutan Motor Gratis (MOTIS) pada masa angkutan Lebaran untuk mengurangi kepadatan dan kecelakaan di jalan raya. Program tersebut berkapasitas angkut sebesar 15.834 motor. (Foto-foto: Antara)
KPAI Kampanyekan Mudik Ramah Anak
Sejumlah pemudik kereta api berjalan menuju gerbong kereta api yang akan diberangkatkan di stasiun Kertapati, Palembang, Rabu (29/6). Memasuki H-7 lebaran, PT KAI Divre III Sumsel menambah satu gerbong kereta api untuk relasi Palembang-Lampung dan Palembang-Lubuk Linggau dengan kapasitas kursi 6.044 kursi dalam satu hari keberangkatan.
KPAI Kampanyekan Mudik Ramah Anak
Sejumlah pekerja antre saat pembagian uang Tunjangan Hari Raya (THR) Lebaran di pabrik rokok PT. Djarum, Kudus, Jawa Tengah, Selasa (28/6). Pembagian uang THR kepada 52 ribu buruh rokok tersebut guna meringankan beban pekerja dalam memenuhi kebutuhan keluarga selama Ramadan dan Lebaran.
KPAI Kampanyekan Mudik Ramah Anak
Calon pembeli memilih pakaian bekas impor (cakar) di pasar Terong, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (28/6). Pakaian bekas yang kebanyakan berasal dari Korea dan Singapura tersebut menjadi salah satu alternatif baju Lebaran yang diminati masyarakat karena harga murah serta bahannya berkualitas.
KPAI Kampanyekan Mudik Ramah Anak
Seorang petugas memperlihatkan perhiasan emas yang digadaikan oleh nasabah di Kantor Pegadaian Pusat, Jakarta, Senin (27/6). Gadai emas menjadi pilihan warga untuk memenuhi kebutuhan jelang lebaran.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Komisi Perlindungan Anak Indonesia mengampanyekan sekaligus meminta seluruh pihak untuk memastikan penyelenggaraan mudik ramah pada anak dengan menjamin pemenuhan hak-hak dasar anak.

Ketua KPAI Asrorun Niam, menyatakan KPAI mengampanyekan Mudik Ramah Anak, yaitu memastikan proses mudik dengan menjamin pemenuhan hak-hak dasar anak, seperti hak dasar kesehatan, hak dasar agama, yang sesuai dengan tujuan mudik untuk bersilaturahim. 

Mudik Ramah Anak, menurut dia, harus memastikan perlindungan dari potensi eksploitasi kekerasan yang membahayakan nyawa anak. Seluruh elemen harus bertanggung jawab dalam memastikan mudik ramah anak, mulai dari aspek transportasi sampai wisata dan rekreasi.

Pria yang juga biasa dipanggil Kak Niam tersebut meminta seluruh pihak, mulai dari orang tua hingga pemerintah harus memiliki komitmen yang sama dalam memastikan penyelenggaraan mudik Lebaran yang ramah anak.

Niam mengatakan orang tua harus membangun pandangan bahwa mudik tidak sekadar foya-foya yang kemudian menghalalkan segara cara agar bisa pulang ke kampung halaman. 

"Keselamatan dan kesehatan anak jadi prioritas. Ketika terjadi benturan keinginan mudik dengan keselamatan anak, maka harus didahulukan keselamatan anak," ujar dia dalam konferensi pers di kantor KPAI, Jakarta, hari Rabu (29/6).

Selain dalam perjalanan, lanjut dia, orang tua juga harus memperhatikan aspek keselamatan dan keamanan dalam berekreasi dengan meningkatkan pengawasan terhadap anak.

Sementara dari pemerintah harus memiliki perspektif perlindungan anak dalam mengeluarkan kebijakan terkait penyelenggaraan mudik Lebaran. 

"Misalnya di sektor transportasi ada tempat khusus anak di stasiun dan terminal, seperti ruang tunggu anak dengan `playground`. Atau ada alternatif tempat menunggu dengan keterlibatan masyarakat, seperti komunitas pendongeng juga bisa dioptimalkan," kata dia.

Selain itu juga diharapkan adanya rest area atau tempat-tempat pemberhentian untuk istirahat yang menyediakan layanan dasar anak dan berbagai permainan.

"Artinya infrastruktur yang disiapkan tidak hanya bersifat fisik, tapi juga karakter dan penjiwaan anak," kata Niam.

KPAI menyelenggarakan "focus group discussion" bersama Divisi Humas Mabes Polri, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kementerian Perhubungan, Dompet Dhuafa, Rumah Zakat, LAZIS NU, LAZIS Muhammadiyah, ACT, Komunitas Pendongeng, Kwarnas Pramuka, dan Dewan Masjid Indonesia untuk berkomitmen memberikan perhatian khsusus bagi keamanan dan perlindungan anak. (Ant)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home