Loading...
INDONESIA
Penulis: Endang Saputra 07:34 WIB | Kamis, 16 Februari 2017

KPU: Masyarakat Kurang Antusias Mengisi DPT

Ketua KPU, Sumarno (Foto: ISt)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pemungutan suara pada Pilkada DKI Jakarta 2017 telah selesai hari Rabu (15/2) sekitar pukul 13.00 WIB. Namun, banyak pemilih yang mengeluhkan tidak bisa menggunakan hak pilihnya melalui media sosial.

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi DKI Jakarta Sumarno mengatakan bahwa masyarakat yang tidak dapat menggunakan hak pilih di Pilkada DKI Jakarta 2017  sebab kurang antusias saat mendaftarkan diri untuk masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT).

“Partisipasi masyarakat di Tempat Pemungutan Suara (TPS) itu tinggi kemudian ada pemilih pengguna e-KTP pemilih yang tidak terdaftar tapi pengguna KTP-nya banyak, kemungkinan surat suara habis memang sangat mungkin, itu lah penting bagi masyarakat untuk mendaftar dalam pemilihan, mereka memberikan data sehingga saat didaftar itu nama mereka masuk dalam DPT dan kita sediakan surat suara karena surat suara itu dasarnya pada jumlah DPT dan ditambah cadangan 2,5 persen kalau masyarakat yang banyak tidak mendaftar maka kemudian mereka mau berpartisipasi ya dampaknya seperti itu surat suara tidak tersedia,” kata Sumarno di Kantor KPU, hari Rabu (15/2) malam.

Sumarno mencontohkan seperti kasus di TPS Apartemen Gading Nias petugas KPU saat akan mendata tidak mendapatkan akses dari penghuni apartemen.

“Saat petugas KPU mau mendata penghuni apartemen tidak mendapatkan akses dan mereka enggan memberikan informasi,” kata dia.

Sumarno bependapat saat hari pencoblosan banyak masyarakat yang antusias untuk menggunakan hak pilihnya dengan menggunakan e-KTP.

“Saat  mau pengutan suara banyak banyak masyarakat keluar dari rumahnya, untuk menggunakan hak pilih dengan menggunakan e-KTP dampaknya apa surat suara habis karena surat suara disediakan sesuai jumlah pemilih, kalau orang yang tidak paham diantisipasi dong? Untuk yang mendaftar disiapkan surat suara, ketentuan Undang-Undang KPU tidak boleh sembarang menyiapkan surat suara tapi ada data yang jelas karena ini berbahaya,” kata dia.

Oleh karena itu, kata Sumarno, permasalahan ini menjadi evaluasi bersama bagi KPU. KPU akan evaluasi untuk memkasimalkan pendata pemlih dan masyarakat juga harus ada kritik ke KPU.

“Masyarakat juga harus pro aktif, saat pendataan pemilih waktu itu di bulan September, sementara pemungutan suara bulan Februari. Aa warga yang bilang ah masih lama dia, merasa entar-entar aja, padahal pendataan ada masanya ada waktunya karena ini jadi dasar bagi KPU untuk mengadakan logistiknya. Lalu TPS  menyiapkan surat suara yang harus dicetak, berapa petugas yang diangkat, itu sangat ditentukan oleh daftar pemilih,” kata dia.

“Ini menjadi masukan bersama tanpa bermaksud untuk menyalahkan siapapun, KPU harus memkasimalkan pendataanya dan kemudian masyarakat juga harus pro aktif ketika masa pemilihan, mereka berikan akses dong,” dia menambahkan.

KPU Provinsi DKI Jakarta telah menetapkan jadwal pemungutan suara Pilkada DKI Jakarta pada 15 Februari 2017.

Ada tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta yang bertarung dalam Pilkada Jakarta yaitu Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, Basuki T Purnama-Djarot Saiful Hidayat, dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

Dalam Pilkada 2017, total Daftar Pemilih Tetap di DKI Jakarta sebanyak 7.108.589 dan KPU Jakarta telah menyiapkan 7,2 juta surat suara. Dalam Pilkada DKI Jakarta terdapat 13.023 Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home