Loading...
DUNIA
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 12:19 WIB | Selasa, 25 Oktober 2016

Kuwait Butuh Kerja Keras untuk Putus Pendanaan ISIS

Ilustrasi. Pasukan kemanan Kurdi Irak menangkap satu terduga anggota ISIS saat mereka berpatroli di pinggiran timur Kirkuk, 22 Oktober 2016, setelah ekstremis menyerang kota itu. Pasukan keaman bentrok dengan militan ISIS di hari kedua serangan mendadak para militan ke kota itu seiring dengan upaya Irak untuk merebut kembali Mosul. (Foto: AFP/Marwan Ibrahim)

KUWAIT, SATUHARAPAN.COM - Kuwait perlu berbuat lebih banyak untuk memerangi pendanaan ekstremis, kata seorang pejabat Kuwait pada Senin (24/10) di sebuah pertemuan yang bertujuan memutus aliran dana untuk kelompok Islamic State (ISIS).

“Masih banyak yang harus kita lakukan, meskipun kita puas dengan apa yang sudah kita lakukan sejauh ini,” kata Wakil Menteri Luar Negeri Khaled al-Jarallah kepada wartawan di sela-sela pertemuan Grup Pendanaan Kontra-ISIL (Counter-ISIL Finance Group/CIFG) di Kuwait City.

“Kami siap bekerja sama dengan para saudara dan teman kami,” katanya, merujuk kepada kritik AS terhadap Kuwait dan Qatar atas langkah mereka untuk memutus pendanaan ekstremis.

Didirikan awal tahun lalu, CIFG dipimpin oleh Amerika Serikat, Italia dan Arab Saudi dan terdiri lebih dari 35 negara dan empat badan internasional.

Jarallah mengatakan Kuwait “sudah melalui perjalanan panjang guna memperkenalkan undang-undang yang mengendalikan pengumpulan sumbangan (amal),” terduga kanal pendanaan ekstremis.

CIFG melakukan pendekatan global untuk memutus aliran dana ke kelompok ekstemis, kata Adam Szubin, pejabat tinggi Kementerian Keuangan Amerika Serikat untuk Melawan Pendanaan Terorisme.

Szubin mengatakan pekan lalu bahwa pertemuan di Kuwait City bertujuan “untuk berbagi informasi dan terus mengembangkan dan mengoordinasikan langkah penanggulangan aktivitas pendanaan ISIL (ISIS) di seluruh dunia.” (AFP)

Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home