Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 10:28 WIB | Jumat, 23 September 2016

Laboratorium Penelitian Perubahan Iklim Hutan Tropis di Panama

Ilustrasi: Hutan di Panama yang memiliki keanekaragaman hayati di bumi, terancam oleh perubahan iklim serta deforestasi perkembangan urbanisasi. (Foto: france24.com/AFP)

COLON,PANAMA,  SATUHARAPAN.COM - Smithsonian Institution, Rabu (21/9), membuka laboratorium pertamanya di luar Amerika Serikat (AS), sebuah pusat penelitian di Panama yang akan meneliti dampak perubahan iklim di hutan tropis.

“Laboratorium tersebut, yang disebut akan menjadi laboratorium ilmiah terbesar di Amerika Tengah, akan memantau tingkat karbon dioksida dan meneliti bagaimana pohon beradaptasi dengan perubahan iklim,“ kata Matthew Larsen, Direktur Smithsonian Tropical Research Institute (STRI).

Didanai oleh sumbangan dari pihak swasta dan dana Pemerintah AS, laboratorium terbaru milik lembaga yang berbasis di Washington itu berada di kota Panama tengah, Gamboa, di sepanjang rute Terusan Panama.

"Laboratorium tersebut juga akan meneliti dampak perubahan iklim pada hewan," kata beberapa pejabat.

“Kami sangat senang dengan investasi dari Smithsonian di Panama, karena akan memperluas kapasitas kami dalam meneliti ekosistem dan membantu memberikan pemahaman yang lebih baik tentang keanekaragaman hayati kami,“ kata Menteri Lingkungan Panama Mirei Endara.

Panama, salah satu negara dengan keanekaragaman hayati terbesar di dunia, terancam oleh perubahan iklim serta deforestasi serta urbanisasi yang terus tumbuh.(AFP/Ant)

 

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home