Loading...
INSPIRASI
Penulis: Yoel M Indrasmoro 21:06 WIB | Jumat, 18 Juli 2014

Lalang dan Gandum

Foto: istimewa

SATUHARAPAN.COM – Perumpamaan Yesus Kristus tentang lalang dan gandum (Mat. 13:24-30) merupakan gambaran yang tepat mengenai kehidupan orang percaya di dunia. Bagaimanapun, mereka tidak mengharapkan adanya lalang-lalang yang menghimpit hidup mereka. Yang membuat mereka tidak dapat hidup dengan semestinya. Dan berdasarkan hasil penelitian di bidang gulma, alang-alang atau gulma lainnya memang dapat menurunkan produktivitas hingga 50 persen.

Namun, yang menarik untuk disimak, Yesus malah membiarkan lalang-lalang itu tumbuh. Yesus Kristus tidak menghendaki kesulitan-kesulitan hidup diambil dari dunia ini. Dia membiarkan anak-anak-Nya terus berada dalam dunia dengan semua kesulitan yang mengelilinginya. Pertanyaan selanjutnya: mengapa?

Menurut Yesus, jika lalang itu dicabut sekarang, kemungkinan besar gandum-gandum itu pun akan ikut tercabut. Stefan Leks menafsir bahwa pada titik ini Yesus memang tidak begitu memusingkan lalang-lalang itu. Dia berkonsentrasi dengan gandumnya. Dia yakin, bahwa gandum itu akan sanggup bertahan dan menghasilkan buah yang baik dan berlimpah.

Apakah makna perumpamaan ini bagi kita? Penderitaan hidup, kemiskinan, kejahatan manusia, dan masih banyak lagi, merupakan hal yang alami dalam hidup manusia. Itulah hidup. Kita tidak mungkin mengharapkan kesulitan hidup diambil dari dunia ini. Allah pun tidak mau.

Tetapi, janganlah itu membuat kita gentar. Bagaimanapun juga, panggilan kita sebagai gandum (orang percaya) adalah berusaha sebaik mungkin untuk tetap bertahan di dalam dunia ini. Tidak sekadar bertahan, tetapi juga berbuah. Dan yakinlah, saat kita sungguh-sungguh serius menghadapi semua kesulitan tersebut, dan tidak terjebak untuk menjadi ikut-ikutan jahat, kita akan mendapatkan hasilnya nanti.

Tetap bertahan! Agaknya itulah kunci yang harus kita pegang sebagai orang percaya. Dan jangan lupa, Allah, Sang Pemilik ladang, tentulah tidak akan membiarkan kita berjuang sendirian.

Itu jugalah yang dikatakan Camara: ”Tuhan ada di sana, Dia tidak akan meninggalkan kita baik di kala suka, apalagi di kala duka!”

Selamat berjuang!

 

Editor: ymindrasmoro

Email: inspirasi@satuharapan.com


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home