Loading...
FLORA & FAUNA
Penulis: Sabar Subekti 12:06 WIB | Senin, 30 November 2020

Lalat Capung Denmark Dipilih “Insect of The Year 2021”

Foto yang disediakan oleh 'Senckenberg Institute menunjukkan lalat capung (mayfly) Denmark'. Serangga ini dipilih oleh masyarakat entomologi Jerman sebagai Insect of the Year untuk tahun 2021. (Foto: Wolfgang Kleinsteuber via AP)

BERLIN, SATUHARAPAN.COM-Serangga mayfly Denmark dipilih pada hari Jumat (27/11) oleh sekelompok ahli entomologi internasional sebagai Insect of the Year untuk tahun 2021, tetapi serangga itu tidak akan lama dalam merayakan ketenarannya.

Serangga yang bernama ilmiah Ephemera danica ini hanya memiliki waktu beberapa hari untuk terbang, kawin dan bertelur.

"Yang membuat seranggal yang juga disebut lalat capung unik adalah siklus hidupnya: dari telur yang diletakkan di air hingga serangga yang mampu terbang dan kawin, dan kemudian mati setelah beberapa hari," kata Thomas Schmitt, ketua komisi ilmuwan dan perwakilan dari lembaga penelitian dan organisasi konservasi dari Jerman, Austria dan Swiss, yang membuat pilihan itu.

Lalat capung telah ada selama sekitar 355 juta tahun dan saat ini sekitar 140 spesies hidup di Eropa Tengah, kata komisi tersebut.

Meskipun waktu hidupnya singkat, namun kehidupan mereka di bumi dalam bentuknya yang terakhir dan siklus perkembangan mereka telah berlangsung cukup panjang.

Lalat capung betina zigzag di atas air antara bulan Mei dan September, bertelur ribuan telur yang kemudian tenggelam.

Larva menetas dalam beberapa hari, dan akhirnya berkembang dan terkubur di dasar sungai, mereka membutuhkan waktu antara satu hingga tiga tahun untuk berkembang di satu kawasan.

“Sesaat sebelum peralihan dari kehidupan akuatik ke darat, lapisan udara terbentuk di antara kulit lama dan baru dari larva dewasa,” kata Schmitt, yang juga direktur Institut Entomologi Jerman Senckenberg di Muencheberg, di timur Berlin. ”Dengan mengurangi berat spesifiknya, larva naik ke permukaan air. Sesampai di sana, kulit larva pecah dan dalam beberapa detik lalat capung yang dapat terbang.”

Dengan tidak adanya bagian mulut atau usus yang berfungsi, lalat capung yang berkembang sempurna hanya memiliki beberapa hari untuk kawin dan bertelur sebelum mati. Komisi tersebut telah memilih satu serangga unik setiap tahun sejak 1999 untuk "mendekatkan spesies itu dengan manusia." (AP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home