Loading...
INDONESIA
Penulis: Tunggul Tauladan 17:33 WIB | Kamis, 21 Agustus 2014

Lalu Lintas Jogja Macet, Tapi Sumbang PAD 80 Persen

Kepadatan kendaraan di Jalan Atmo Sukarto, Kotabaru, Kota Yogyakarta. Kemacetan di Yogyakarta kini semakin parah karena pertambahan kendaraan baru tidak seimbang dengan pertambahan jalan baru. (Foto: Tunggul Tauladan)

YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), khususnya di Kota Yogyakarta, makin hari semakin parah di sisi kemacetan akibat overload kendaraan bermotor. Permasalahan ini sebenarnya telah disadari oleh Pemerintah Daerah (Pemda) DIY. Di satu sisi, kemacetan sangat merugikan dilihat dari berbagai sektor, namun di sisi lain, Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) menyumbang pendapatan terbesar bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi DIY.

“Kemacetan memang menjadi masalah yang belum terselesaikan di Yogyakarta. Banyaknya kendaraan baru menjadi pemicunya. Namun ironisnya, PKB ini menjadi penyumbang terbesar terhadap PAD DIY. Bahkan sekitar 80% PAD DIY berasal dari sektor PKB,” demikian disampaikan oleh Kepala Bidang Anggaran dan Pendapatan (DPPKA) DIY Gamal Suwantoro pada Kamis (21/8).

Kendaraan baru memang menjadi salah satu faktor utama pemicu kemacetan di DIY. Namun, Gamal Suwantoro menjelaskan, bahwa pemerintah hingga kini kesulitan untuk mengaturnya. Pasalnya, dari total PAD DIY setiap tahun sebesar Rp. 1,3 triliun, Rp. 1 triliun di antaranya disumbang lewat PKB.

“DIY tidak punya sumber pemasukan lain sebesar PKB. Dari sektor Sumber Daya Alam (DIY), DIY juga tidak memiliki pemasukan sebesar PKB, “tambah Gamal.

Pemda DIY sebenarnya telah berupaya untuk mengerem laju pertambahan kendaraan baru di DIY. Salah satu yang dilakukan adalah menerapkan pajak progresif bagi kendaraan bermotor. Namun, penerapan pajak progresif ini hanya berlaku untuk kendaraan beroda empat, sedangkan untuk kendaraan beroda dua hingga kini masih menjadi kajian.

“Meskipun besaran pajak progresif di DIY tidak sebesar di DKI Jakarta, namun kami menanggap upaya itulah yang harus dilakukan untuk menekan laju pertambahan kendaraan bermotor di DIY,” papar Gamal.

Sesuai data dari DKKPA, setiap tahun pertumbuhan kendaraan bermotor di DIY sebenar 5-10%. Data pada 2013 silam, terjadi penambahan kendaraan baru di DIY sebesar 148.000 unit motor dan mobil. Sementara itu, total kendaraan, baik motor maupun mobil, di DIY sebesar 1,39 juta unit. Separuh atau sekitar 50% di antara kendaraan bermotor tersebut merupakan Low Coast Green Car (LGCC).

Di sisi lain, pertambahan kendaraan bermotor di DIY yang terus meningkat tidak diimbangi dengan penambahan panjang maupun lebar jalan yang berimbang. Selain faktor dilema PAD dari PKB, faktor jalan inilah yang juga menjadi salah satu sumber utama pemicu kemacetan di Yogyakarta. 

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home