Loading...
DUNIA
Penulis: Dewasasri M Wardani 10:57 WIB | Selasa, 19 Juni 2018

Ledakan Ponsel Sebabkan Meninggalnya CEO Start up Malaysia

Ilustrasi. Ponsel yang meledak ketika diisi daya, dan perlu dicatat ponsel harus diisi hingga waktu yang ditentukan, dan menggunakan baterai dengan pengaman. (Foto: quora.com)

KUALA LUMPUR, SATUHARAPAN.COM – CEO startup funding, Cradle Fund Sdn Bhd (Cradle), Nazrin Hassan, dinyatakan meninggal dunia akibat ledakan ponsel saat pengisian daya (charging) pada Jumat (15/6).

Nazrin sedang tidur, ketika ledakan ponsel tersebut, yang memicu kebakaran rumahnya.

Sebuah pesan dari keluarga Almarhum Nazrin CEO Cradle Fund Sdn Bhd, yang beredar di media sosial, mengklaim pada saat ponsel diisi daya, telepon terlalu panas (overheated) dan meledak, dan mengakibatkan trauma tumpul di belakang kepala Nazrin, yang menyebabkan kematiannya. Ledakan itu juga membakar kasur yang ditempati Nazrin, yang diyakini telah meninggal saat itu.

“Dia punya dua telepon. Kami tidak tahu yang mana yang meledak. Siapa yang mengira bahwa prosedur rutin yang tidak berbahaya seperti itu (pengisian telepon seluler), adalah alasan mengapa tiga anak kecil akan tumbuh tanpa ayah mereka di samping mereka,” kata pesan itu.

Menurut polisi, Nazrin terperangkap dalam kebakaran kamar tidur di rumah teras bertingkat dua di Mutiara Damansara pada Jumat (15/6), dan meninggal karena ledakan tersebut mengakibatkan trauma tumpul di bagian kepala belakang, yang oleh dokter disebut sebagai penyebab utama ia meninggal dunia.

Petugas pemadam kebakaran menerima laporan pada Jumat (15/6), sekitar pukul 12.30 siang waktu setempat, dan segera mengirim dua unit mobil serta 14 petugas. Pukul 12.46, petugas kebakaran tiba di lokasi dan api berhasil dijinakkan pukul 12.53.

Sebuah pesan di media sosial mengklaim, kebakaran terjadi ketika telepon Nazrin terlalu panas dan meledak karena pengisian daya.

Pesan itu juga menyarankan publik untuk lebih berhati-hati saat mengisi daya ponsel mereka, termasuk mengisi daya hanya di "zona aman".

Cradle merupakan startup di bawah Kementerian Keuangan Malaysia, yang mendanai 700 wirausahawan dan startup di Negeri Jiran. Perusahaan tersebut turut berjasa memberikan pendanaan awal startup ride-hailing MyTeksi yang kemudian dikenal sebagai Grab dan fintech start-up iMoney.

Nazrin sukse mengawali langkah Cradle, yang pada tahun 2003 masih bernama Cradle Investment Programme (CIP). Sempat berpindah ke beberapa perusahaan, lulusan Universitas Buckingham, Inggris ini kembali lagi ke Cradle pada Oktober 2007.

Wakil direktur investigasi kebakaran Hafisham Mohd Noor mengatakan, divisi forensik telah mengambil sampel ponsel yang diambil dari tempat kejadian, yang akan dikirim ke laboratorium listrik di Bukit Jelutong untuk diperiksa. (nst.com.my)

 

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home