Loading...
INSPIRASI
Penulis: Katherina Tedja 01:00 WIB | Kamis, 24 Juli 2014

Legowo

Foto: ymindrasmoro

SATUHARAPAN.COM – Tiba-tiba kata dari bahasa Jawa itu menjadi naik daun akhir-akhir ini. Meski saya bukan orang Jawa, dan tidak memiliki kesempatan bertanya kepada orang Jawa, akal sehat dan nurani saya telah mengartikan legowo sebagai  ikhlas, rela, menerima, pasrah, dan berjiwa besar. Satu kata dengan banyak nuansa dan memiliki makna begitu dalam! Betapa saya telah jatuh hati kepada kata ini… bukan hanya karena melakukannya tidak semudah, bahkan jauh teramat sulit ketimbang mengucapkannya. Namun, karena sikap dan tindakan legowo mempunyai dampak besar!

Jika legowo ada, maka MH-17 tidak perlu jatuh. Jika legowo ada, tidak berguguran sekian banyak korban di Gaza. Jika legowo ada, tidak ada ketakutan mencekam di Mosul. Jika legowo ada, maka tidak pernah ada Auschwitz dan Hiroshima-Nagasaki hanyalah kota-kota indah di antara kota indah lainnya di dunia.

Berbicara mengenai legowo, saya teringat John Stephen Akhwari. Ia dikirim mewakili Tanzania pada lomba maraton Olimpiade Musim Panas 1968. Jelang pertengahan jarak tempuh dia terjatuh, persendian lututnya terlepas dan bahunya cedera. Meski tidak memenangi pertandingan pada Olimpiade itu, ia dikenang dan banyak dijadikan teladan karena sikap dan tindakan ulet dan legowonya. Kalimatnya masih bergema hingga saat ini, “Negara saya mengirim saya sejauh 5.000 mil bukan sekadar untuk memulai pertandingan namun untuk mengakhirinya.”

Lihatlah… hasil akhir bukanlah satu-satunya hal terpenting. Bersikap dan bertindak gigih dan legowo ternyata lebih utama. Setangguh-tangguhnya seorang pemenang, lebih tangguh lagi orang yang kemenangannya masih tertangguhkan. Karena sesungguhnya dia telah mengalahkan dirinya sendiri.

Bangsa Indonesia akhir-akhir ini terbagi menjadi dua kubu yang nyaris sama kuat telah berjuang dengan sangat ulet dan gigih. Semoga bangsa yang besar ini kini siap bersatu kembali…. Negeri ini perlu bangsa yang utuh untuk maju. Dengan legowo, reputasi dan martabat pribadi serta bangsa terbangun. Biarlah dunia melihat kita sebagai bangsa yang legowo dan berjiwa besar.

 

Editor: ymindrasmoro

Email: inspirasi@satuharapan.com


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home