Loading...
OLAHRAGA
Penulis: Prasasta Widiadi 21:43 WIB | Sabtu, 30 Mei 2015

Liliyana Susah Mengatasi Pasangan Hong Kong

Ilustrasi: Ganda campuran bulu tangkis Indonesia, Liliyana Natsir (depan, bawah) dan Tontowi Achmad (belakang, kanan). (Foto: Humas PBSI).

SYDNEY, SATUHARAPAN.COM – Liliyana Natsir, salah satu andalan ganda campuran bulu tangkis Indonesia mengaku dia dan rekannya, Tontowi Ahmad kurang bisa meladeni permainan pasangan lawan, sehingga ditumbangkan pasangan Hong Kong, Lee Chun Hei Reginald/Chau Hoi Wah dalam semi final dalam Kejuaraan Australia Open 2015.

“Awal set pertama kami sebenarnya sudah benar mainnya, poinnya merata, tapi masuk pertengahan kami tiba-tiba blank. Mau main apa nggak tau, tiba-tiba mati-mati sendiri, jadinya sudah susah mengatasinya,” kata Liliyana seusai kalah pertandingan yang berlangsung Sabtu (30/5) di Sydney Olympic Sport Centre, Sydney. 

Tontowi dan Liliyana terhenti di semi final setelah kalah dengan skor 8-21, 21-9 dan 15-21. Set pertama dimulai perolehan angka keduanya didapat bergantian. Namun menyentuh angka enam sama, Lee/Chau terus melesat dengan keunggulan di angka 12-6,  kemudiani 19-7 sebelum menutup set pertama dengan 21-8. Masuk set dua, Tontowi/Liliyana mulai membalikkan keadaan. Kali ini giliran pasangan Indonesia yang jauh meninggalkan perolehan angka dengan 21-9.

Sayang, usai memperpanjang napas ke set tiga, Tontowi/Liliyana kembali mengulangi kesalahannya seperti pada set pertama. Mereka seolah tak bisa keluar dari pengaruh lawan, hingga akhirnya kalah 15-21.

“Set pertama kami tampil tertekan lawan. Set kedua sudah bisa membalikkan keadaan, tapi set ketiga kami balik lagi tertekan. Sebenarnya di poin-poin sepuluh sudah bisa menguasai keadaan, tapi poin sudah terlalu jauh,” kata Tontowi.

“Start awal set ketiga kami terlalu mudah membuang poin,” timpal Liliyana.

Menurut badmintonindonesia.org, pertandingan ini menjadi yang keempat bagi kedua pasangan tersebut. Tontowi/Liliyana sebelumnya selalu bisa mengantongi kemenangan. Terakhir mereka berhadapan di final Badminton Asia Championships 2015 lalu. Ganda campuran terbaik Indonesia tersebut menang dua set langsung 21-16 dan 21-15.

Dengan demikian, Indonesia tak lagi memiliki wakil di pertandingan ini karena wakil Indonesia lainnya dari ganda putri, Greysia Polii dan Nitya Krishinda Maheswari kalah dua set langsung dari pasangan Tiongkok, Tang Jinhua/Tian Qing, 18-21 dan 16-21.

Seusai pertandingan Nitya menjelaskan bahwa kekalahan  atas Tang dan Tian karena pasangan Tiongkok tersebut lebih kuat. “Memang mereka punya tenaga yang kuat, jadi di situ kesulitan kita,” kata Nitya.

“Di set kedua kami mau lebih bertahan dulu. Kami nggak mau serangan kami hanya menjadi boomerang. Sempat beberapa kali memang berhasil dengan pertahanan kami. Tapi ketika memilih untuk bertahan, kami harus menjaga fokus dan sabar. Kadang pas dapet bola enak pengen langsung buru-buru mematikan lawan, itu yang harus kami kendalikan lagi,” kata Greysia.

Sementara nasib dua ganda putra Indonesia yang bertanding di babak dua Australian Open Super Series 2015 bernasib serupa, karena Ade Yusuf/Wahyu Nayaka Arya Pankaryanira kalah dari unggulan satu asal Korea Selatan, Lee Yong Dae/Yoo Yeon Seong, sementara Markis Kido/Agripinna Primarahmanto Putera dihentikan Fu Haifeng/Zhang Nan, Tiongkok.  (badmintonindonesia.org).

Editor : Eben Ezer Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home