Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 10:48 WIB | Kamis, 29 Maret 2018

LIPI Tawarkan Teknologi Atasi Pencemaran Air Jakarta

Ilustrasi. Sungai Ciliwung Jakarta (Foto: lipi.go.id/wikimedia.org)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menawarkan dua teknologi untuk mengatasi persoalan pencemaran sistem air yang terintegrasi untuk Kota Jakarta, yakni Teknologi Integrated Floating Wetland (pemulihan danau dan sungai dengan intervensi teknologi), dan Teknologi Nanobubble untuk pengolahan air limbah agar tidak mencemari sungai dan danau.

Tawaran tersebut dikemukakan Kepala Balai Pengembangan Instrumentasi (BPI) LIPI Anto Tri Sugiarto dalam kegiatan Media Briefing “Hari Air Sedunia Tahun 2018” di LIPI Pusat Jakarta, pada Kamis (22/3), yang dilansir situs resmi lipi.go.id.

Anto mengatakan, sistem air Kota Jakarta sebenarnya saling terintegrasi, antara air tanah, sungai, waduk, dan laut, sehingga sungai, danau, dan waduk yang tercemar akan mencemari seluruh sistem air di Kota Jakarta. "Bahaya pencemaran ini, jika tidak segera diantisipasi, akan menjadi bencana bagi Kota Jakarta itu sendiri," kata  Anto. Air tanah di Jakarta memiliki hubungan dengan 13 sungai, serta 55 danau dan waduk yang terhubung dengan seluruh sistem sungai ini.

Menurut Anto, agar bencana tidak terjadi, LIPI melakukan riset untuk memperoleh air bersih dengan berbagai cara. Mulai teknologi biologi, fisika, dan kimia secara konvensional hingga proses yang lebih canggih.

Ia juga mengatakan, danau dan waduk di Jakarta secara perlahan-lahan menghilang. Padahal, danau, atau yang biasa disebut situ, di Jakarta mempunyai fungsi antara lain persediaan air, PLTA, sarana irigasi, budi daya perikanan darat, sarana rekreasi dan olahraga, pengendali bencana alam, habitat tumbuhnya tumbuhan dan satwa, juga sebagai sarana penelitian, pendidikan, dan transportasi.

Karena itu, Anto mengatakan, LIPI menawarkan solusi-solusi untuk upaya pemulihan danau dan sungai dengan intervensi teknologi, yaitu teknologi integrated floating wetland. Teknologi ini untuk pengelolaan air tanah, danau, dan sungai yang bisa dimanfaatkan sebagai solusi pengelolaan sungai dan danau yang saling berhubungan. Selain itu, LIPI juga memiliki teknologi nanobubble untuk pengolahan air limbah,  agar tidak mencemari sungai dan danau.

Rachmat Fajar Lubis, peneliti Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI menambahkan, bila teknologi-teknologi LIPI dan manajemen pengelolaan dari LIPI tersebut diterapkan di DKI Jakarta, maka secara perlahan persoalan pencemaran air, sungai, danau dan waduk bisa teratasi. Dan ibu kota ini akan menjadi contoh bagi wilayah-wilayah lainnya dalam mengatasi pencemaran dengan baik dan benar.

“Sungai, danau, dan air tanah, adalah satu kesatuan sistem tata air yang tidak terpisahkan. Jadi, kalau salah satu tercemar, berarti ancaman untuk semuanya dan harus segera diselesaikan dan salah satunya lewat pendekatan teknologi yang terintegrasi,” katanya.

 

 

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home