Loading...
BUDAYA
Penulis: Ignatius Dwiana 18:37 WIB | Rabu, 05 Maret 2014

Luapan Jiwa Pelukis Sahat Simatupang

Luapan Jiwa Pelukis Sahat Simatupang
Pengunjung pameran. (Foto-foto: Ignatius Dwiana)
Luapan Jiwa Pelukis Sahat Simatupang
Sahat Simatupang.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Sahat Simatupang menggelar pameran lukisan tunggalnya yang ketiga di Galeri Cipta II Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta, pada Selasa (4/3) sampai Jumat (14/3).

Pelukis kelahiran Jakarta tahun 1964 itu mengemukakan tidak menentukan tema untuk karya lukisan yang ia pamerkan. “Memang sengaja tidak memakai tema. Lukisan itu hadir sendiri-sendiri,” katanya kepada satuharapan.com.

Sahat mengaku karya-karyanya dikerjakan dengan “membebaskan karya itu hadir berdiri sendiri-sendiri.” Karya lukisannya dibuat tanpa rencana.

“Saya melukis ya melukis. Berawal dari melukis. Bukan berawal dari konsep. Konsep itu selanjutnya. Ketika muncul lukisan, baru konsep, keterangan baru muncul,” ia menjelaskan.

"Saya tidak berusaha untuk bercerita,” ia menambahkan.

Lukisan Tanpa Figur

Sejumlah karya lukisan pengajar SMA Kalam Kudus Daan Mogot Jakarta itu tidak tampak menghadirkan figur-figur. Sahat mengatakan figur-figur itu sebelumnya ada, tetapi bentuknya berubah karena tuntutan emosi. “Tuntutan proses kreatif, luapan emosi, maka figur-figur itu menjadi terdistorsi,” ia beralasan.

Karyanya menampilkan lompatan-lompatan imajinasi dengan pilihan warna spontan dan goresan emosional. Pada akhirnya karya lukisannya menampilkan racikan impian sang pelukis, luapan jiwanya yang tampak.

“Yang terpenting, saya selalu menghadirkan jiwa saya di dalam kanvas,” katanya.

Sekitar 55 karya ekspresif Sahat Simatupang ditampilkan dalam pameran. Pameran tunggalnya itu menampilkan karya-karya tahun 2000 hingga yang terbaru.

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home