Loading...
BUDAYA
Penulis: Moh. Jauhar al-Hakimi 13:06 WIB | Rabu, 11 September 2019

Lukisan Maksi-Mini Hono Sun dalam “Animal and Me”

Lukisan Maksi-Mini Hono Sun dalam “Animal and Me”
Hono Sun (kaus putih) memberikan penjelasan karya kepada kurator Kuss Indarto (kaus batik) dan pengunjung saat pembukaan pameran “Animal and Me”, Jumat (6/9). (Foto-foto: Moh. Jauhar al-Hakimi)
Lukisan Maksi-Mini Hono Sun dalam “Animal and Me”
Big Catch (kiri) – cat akrilik di atas kanvas – 25 cm x 30 cm – Hono Sun – 2019.
Lukisan Maksi-Mini Hono Sun dalam “Animal and Me”
Ride on Line – cat akrilik di atas kanvas – 25 cm x 30 cm – Hono Sun – 2019.

YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Mengeksplorasi relasi manusia dengan binatang, seniman-perupa Hono Sun mempresentasikan sebanyak 12 karya dua matra di Miracle print-art shop pada pameran tunggalnya bertajuk “Animal and Me”. Pameran dibuka oleh kurator Kuss Indarto, Jumat (6/9) sore.

Jika pada kebanyakan karya dua matranya Hono Sun membuat karya dalam ukuran relatif besar di atas 100 cm x 100 cm, pada pameran “Animal and Me” 11 lukisan dibuat dalam ukuran seragam 30 cm x 25 cm. Hanya satu karya berjudul “Learn to Fly” yang berdimensi 84 cm x 64 cm. Keseluruhan karya dibuat dalam medium cat akrilik di atas kanvas.

Dalam relasi manusia-binatang, Hono Sun menawarkan dunia surealis pada kedua belas lukisannya dengan objek-objek binatang maupun tumbuhan serta figur miniatur manusia di antara sapuan garis-garis abstrak serta permainan warna kontras gelap-terang.

Membandingkan karya Hono Sun dalam dimensi besar, secara visual ada yang menarik ketika dia memindahkan objek-objek binatang-tumbuhan ke dalam medium dalam ukuran yang kecil dimana Hono Sun tidak mengubah ukuran objek-objek tersebut. Dalam ukuran tersebut Hono Sun tidak kehilangan detail objek karyanya.

Bisa ditebak, objek binatang-tumbuhan langsung memenuhi hampir seluruh bidang karya yang berukuran kecil. Karya-karya berjudul “Elephant Hunting”, “The Kiss”, “Big Catch”, “Transport the Harvest”, “Relaxed Pig”, “Black Horse”, “Night Show”, seolah menjelma menjadi potongan kecil dari narasi besar karya yang tersembunyi. Jika membandingkan dengan karya berjudul “Learn to Fly”, ketujuh karya lukisan Hono Sun tersebut ibarat sekuel cerita dari narasi yang lebih besar.

Pada karya berjudul “Red Garden”, “Menandai Kekuasaan”, serta “Mencari Sarang Burung” Hono Sun melakukan hal berkebalikan dari tujuh karya sebelumnya. Objek vegetasi dan lanskap diinterpretasi ulang dalam ukuran menyesuaikan bidang karya. Dalam narasi besar, ketiga lukisan tersebut mewujud secara utuh ke dalam masing-masing karya kecil meskipun secara visual Hono Sun sedikit kehilangan detail objek karya.

Sebuah karya berjudul “Ride on Line” menjadi lukisan yang sedikit berbeda ketika Hono Sun mengambil sudut pandang lanskap perkotaan tanpa satu pun vegetasi dan hanya ada bangunan bertingkat dalam citraan monochrome hitam-putih. Menariknya ketika Hono Sun membuat objek manusia mini yang sedang menaiki serangga di atas seutas benang putih. Baik objek miniatur manusia maupun serangga keduanya dalam rona berwarna. Apakah Hono Sun sedang memotret masa depan sebuah kota yang minim kehidupan dan menghadapkan dalam dua sisi dunia yang hanya hitam-putih?

Dari kedua belas karya dua matranya, pada lukisan berjudul “Learn to Fly” Hono Sun seolah membuat rangkuman proses alih objek ke dalam dimensi yang lebih kecil pada sebelas karya lainnya. Narasi surealis belajar terbang terekam dalam visual yang memperhatikan detail objek maupun narasi utuh dalam satu bingkai sebuah ilustrasi.

Ketika dalam tujuh lukisan Hono Sun memindahkan objek-objeknya dalam ukuran besar ke dalam medium berukuran kecil layaknya melakukan cropping karya dan empat lukisan utuh dialihmediakan menjadi narasi utuh ke dalam bidang karya yang kecil, sebenarnya Hono Sun sedang melakukan jeda sejenak dari kebiasaan berkaryanya ke dalam karya lukis maksi-mini. Sebuah eksplorasi ulang-alik dimensi objek dan dimensi karya yang menarik

Pameran tunggal Hono Sun bertajuk “Animal and Me” berlangsung hingga 21 September 2019 di Miracle prints Jalan Suryodiningratan MJ. II/853, Mantrijeron, Yogyakarta.

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home