Loading...
DUNIA
Penulis: Melki Pangaribuan 15:43 WIB | Kamis, 28 Mei 2015

Malaysia Selidiki Keterlibatan 12 Polisi Dalam Penyelundupan

Malaysia Selidiki Keterlibatan 12 Polisi Dalam Penyelundupan
Pihak berwenang Malaysia mengambil jasad-jasad dari kuburan untuk diteliti. (Foto-foto: bbc.co.uk)
Malaysia Selidiki Keterlibatan 12 Polisi Dalam Penyelundupan
Kamp-kamp yang diduga digunakan untuk menyekap pendatang telah dikosongkan oleh kawanan penjahat.

MALAYSIA, SATUHARAPAN.COM – Pemerintah Malaysia sedang menyelidiki 12 anggota polisi yang disangka terlibat dalam kamp perdagangan manusia yang ditemukan bagian utara negara itu.

“Empat dari mereka sudah ditahan dalam berbagai penyelidikan sejak awal tahun lalu,” kata Wakil Menteri Dalam Negeri Malaysia, Wan Junaidi Tuanku Jaafar seperti dilansir bbc.co.uk, Kamis (28/5).

“Delapan orang polisi lainnya ditahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi Malaysia atas tuduhan terlibat perdagangan manusia,” tambahnya.

“Kami masih harus melihat apakah ada hubungan dengan kamp-kamp itu. Karena mereka ditahan di wilayah utara, kami duga ada keterlibatan dengan itu,” katanya.

Sebelumnya pihak berwenang menemukan 139 kuburan dan 28 kamp di perbatasan Malaysia dengan Thailand.

Rute itu digunakan oleh pedagang manusia untuk membawa migran dari Myanmar dan Bangladesh masuk ke Malaysia.

Tindakan keras

Para migran itu umumnya orang Muslim etnik Rohingnya yang melarikan diri dari pembantaian di Myanmar, yang juga dikenal dengan nama Burma, atau migran ekonomi dari Bangladesh.

Pada hari Selasa yang lalu, pejabat mulai menggali kuburan-kuburan itu, yang ditemukan di hutan di wilayah Perlis untuk mengkonfirmasi berapa jumlah dan identitas jasad yang ditemukan.

Kepolisian Thailand menemukan kamp-kamp mirip serupa di wilayahnya pada awal bulan Mei.

Penemuan kamp-kamp itu di Thailand membuat pihak berwenang melakukan tindakan keras terhadap bisnis perdagangan manusia. Akibatnya, jaringan penyelundup meninggalkan kargo manusia di kapal-kapal di perairan Thailand.

Kapal-kapal itu, dipenuhi ratusan migran kelaparan, mulai masuk ke pesisir Malaysia dan Indonesia.

Setelah dihadapi dengan tekanan internasional, kedua negara itu sepakat menyediakan tempat penampungan sementara bagi para migran dengan syarat mereka akan ditampung oleh negara-negara lain dalam waktu satu tahun. (bbc.co.uk)

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home