Loading...
INSPIRASI
Penulis: Tjhia Yen Nie 08:08 WIB | Jumat, 21 Desember 2018

Mama Hao

Dekapan ibu (foto: Vemale.com)

SATUHARAPAN.COM – Shi shang zhi you mama hao, you ma de hai zi xiang ge pao  (ibu adalah yang paling mengasihimu di dunia, memiliki ibu adalah anugerah yang paling berharga)

Shi shang zhi you mama hao, you ma de hai zi bu zhi dao (ibu adalah yang paling mengasihimu di dunia, seringkali anak tak menghargai anugerah itu). Yao shi ta zhi dao, meng li ye hui xiao (apabila suatu saat mereka menyadari, bahkan  dalam mimpi pun mereka akan tersenyum).

Cuplikan lagu ini selalu disenandungkan almarhum Papa saya setiap pagi.  Saya sendiri, yang ketika itu masih bersekolah TK-SD, tidak mengerti apa arti lirik lagu tersebut. Namun, lantunan nada yang disenandungkannya melalui siulan itu terpatri dalam ingatan saya.

Setelah dewasa dan anak saya menyanyikannya di TK, saya baru menyadari arti lagu tersebut, dan terkenang masa-masa Papa menyenandungkannya bagi saya.  Menjelang berpulang ke rumah Bapa, almarhum Papa dan kakak perempuannya, yang sekarang sudah tiada juga, bercengkerama dalam sakitnya, tertawa mengenang masa kecil, di mana Sang Mama memarahi kenakalan mereka.

Saya pun terkenang akan nenek buyut saya, yang menjelang ajalnya memanggil Sang Mama.  Begitu dekatnya mama di hati anak-anaknya, bahkan sampai usia lanjut, kenangan kasih mama tak lekang dari ingatan. Itu adalah pelajaran hidup yang saya dapat, dan itu pula yang saya teruskan kepada anak-anak saya.

Namun ternyata dalam hidup ini juga ada mama-mama yang tersisih dari hati anaknya.  Entah karena Sang Mama yang mengasihi anak-anaknya dengan kasih yang salah, atau hati anak-anaknya yang sudah mengeras.

Beberapa saat lalu, saya mendapatkan berita dari seseorang yang disuruh mengantarkan seorang nenek ke rumah anaknya.  ”Caregiver-nya sedang cuti, jadi dia diantarkan ke rumah anaknya,” katanya.  Akan tetapi, kemudian dengan panik dia menuliskan whatsapp, ”Rumahnya di kunci, penghuninya ada di dalam rumah!”   Dan drama pun terjadi di rumah tersebut. 

Rasanya agak mustahil membaca berita tersebut.  Keluarga yang begitu mengasihi Tuhan dan sesama di gereja, tetapi tidak dapat menerima mama yang telah melahirkan dan membesarkannya dengan seribu satu alasan.

Saya pun kembali terkenang akan senandung Papa: Mei you mama zui ku nao, mei ma de hai zi xiang ge cao (tak memiliki ibu adalah hal yang sangat menyedihkan, tanpa ibu seorang anak bagaikan sebatang jerami).

Pelajaran hidup yang indah dari Papa: untuk mengasihi mama... dan menjadi mama yang mengasihi anak-anaknya.

.

Editor : Yoel M Indrasmoro


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home