Loading...
FLORA & FAUNA
Penulis: Sotyati 14:22 WIB | Rabu, 06 Januari 2016

Manggis, Ratu Buah yang Menarik Perhatian Ratu Victoria

Manggis. (Foto: latimes.com)

SATUHARAPAN.COM – Tak ada buah tropis lain selain manggis yang bisa diterima secara luas di pasar negara-negara Barat. Dalam dunia perdagangan, buah manggis dijuluki sebagai "ratu buah", sementara julukan "raja buah" selama ini disematkan pada buah durian.

Jacqueline M Piper dalam bukunya, Fruits of South-East Asia: Facts and Folklore (1989), menggambarkan rasa manggis sebagai campuran dari manis dan asam yang pas, dan membandingkannya dengan stroberi, anggur, dan peach. Dalam bukunya itu ia menceritakan Ratu Victoria, Ratu Britania Raya dan Irlandia yang memerintah 1837 – 1901, pernah mengatakan akan memberikan penghargaan kepada siapa saja yang mampu mengirim manggis dari Asia Tenggara ke Inggris tanpa mengalami kerusakan.

Dan, menginjak abad ke-21 ini, reputasi manggis tidak meluruh. Almarhum RW Apple Jr, jurnalis New York Times, seperti dapat dibaca di nytimes.com menuliskan bagaimana ia jatuh cinta kepada buah tropis ini. Mencobanya pertama kali di Singapura, ia mendeskripsikan manggis matang memiliki paduan rasa manis dan asam yang pas. Jika diperhadapkan pada pilihan, ia akan memilih manggis daripada hot fudge sunday cake yang penampilannya saja membuat air liur menetes.   

Manggis, atau mangosteen dalam bahasa Inggris, memiliki nama ilmiah yang berlaku universal Garcinia mangostana, L.  Manggis juga dikenal dengan nama lain mangista, manggu, ataupun manghis.  

Tumbuhan yang diyakini berasal dari Kepulauan Nusantara dan Malaysia ini dapat mencapai ketinggian 25 meter. Daunnya berwarna hijau gelap. Buahnya berwarna merah keunguan ketika matang, meskipun ada pula varian yang kulitnya berwarna merah.

Buah ini mengandung aktivitas antiinflamasi dan mempunyai khasiat antioksidan. Di luar negeri buah manggis dikenal sebagai buah yang memiliki kadar antioksidan tertinggi di dunia.

Manggis sejak lama dimanfaatkan sebagai obat oleh masyarakat di Asia Tenggara. Dr A Seno Sastroamidjojo dalam bukunya, Obat Asli Indonesia (1965) menuliskan dinding buah manggis memiliki manfaat sebagai obat diare dan obat kumur. Bubuk kulit buah yang dibakar menjadi arang, di beberapa wilayah dimanfaatkan menjadi obat gosok gigi.

Buahnya yang diseduh, dimanfaatkan sebagai sebagai obat diare dan radang saluran kencing.  Khasiat itu juga ditemukan di bagian kulitnya. Kulit juga dimanfaatkan sebagai obat sariawan.

Seduhan akarnya biasa dimanfaatkan untuk obat pelancar haid.  

American Cancer Society menuliskan potensi manggis sebagai obat kanker.

Dari asalnya, Kepulauan Nusantara dan Malaysia, manggis kini dikembangkan secara komersial di Hawaii di wilayah pantai timur di dekat Kota Hilo.

Dari Hawaii manggis masuk ke Amerika Serikat, dan Kanada. Di dua negara itu, manggis dapat ditemui di kawasan permukiman Asia. 

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home