Loading...
EKONOMI
Penulis: Melki Pangaribuan 11:55 WIB | Selasa, 01 September 2015

Massa Buruh Mulai Bergerak ke Istana

Ribuan buruh berkumpul di Bundaran Patung Kuda Silang Monas, Jakarta, pada Selasa (1/9). (Foto: Melki Pangaribuan)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Aliansi Serikat Buruh yang tergabung dalam Gerakan Buruh Indonesia (GBI) menggelar aksi unjuk rasa dengan berkumpul di Patung Kuda, Jakarta dan kemudian long march ke Istana Negara, Jakarta pada hari Selasa pagi (1/9).

"Hidup buruh! Hidup buruh! Hidup buruh!" teriak suara dari salah satu mobil komando, sebagaimana dilaporkan oleh wartawan satuharapan.com, Melki Pangaribuan.

Setelah berkumpul, ribuan buruh bersama-sama menyanyikan lagu Indonesia dan kemudian bergerak maju menuju Istana Negara. Selanjutnya ribuan buruh tersebut pada siang hari melanjutkan aksinya menuju ke Kantor Kementerian Kesehatan dan Kementerian Ketenagakerjaan.

Dalam tuntutan mereka, para buruh mendesak pemerintah menurunkan harga barang dan Bahan Bakar Minyak (BBM). Selain itu pemerintah diminta untuk melindungi buruh dari ancaman Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) akibat ambruknya rupiah.

Buruh juga menolak kemudahan masuknya Tenaga Kerja Asing di tengah ancaman PHK pekerja lokal. Selanjutnya, mereka meminta supaya pemerintah menaikkan upah minimum 2016 sebesar 22 persen untuk menjaga daya beli.

Aksi buruh kali ini juga meminta kepada pemerintah untuk merevisi Peraturan Pemerintah (PP) tentang jaminan pensiun yaitu manfaat pensiun buruh sama dengan Pegawai Negeri Sipil (PNS), bukan Rp 300 ribu/bulan setelah 15 tahun bekerja.

Buruh juga meminta supaya sistem BPJS Kesehatan diperbaiki. "Hapus sistem Indonesia Case Absed Groups (INA-CBGs) dan Permenkes no 59/2011 yang membuat tarif murah, menolak kenaikan iuran BPJS, tambah dana Penerima Bantuan Iuran (PBI) menjadi Rp 30 Triliun, dan provider Rumah Sakit/klinik di luar BPJS bisa digunakan untuk Coordination of Benefit (COB)," demikian antara lain tuntutan aksi ini.

Selain itu aksi buruh juga meminta pemerintah untuk membubarkan pengadilan buruh (Pengadilan Hubungan Industrial/PHI) dengan revisi Undang-undang nomor 2 tahun 2004 pada tahun ini juga.

Yang terakhir aksi ini meminta pemerintah untuk memenjarakan Presdir PT Mandom Bekasi yang mengakibatkan 27 buruh meninggal akibat akibat kelalaian dan kecelakaan kerja beberapa waktu lalu.

"Bila tuntutan diabaikan maka akan mogok nasional," kata Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal saat dihubungi satuharapan.com.

Pada aksi hari ini, ribuan buruh akan berunjuk rasa serempak, yang juga dilakukan di 20 provinsi antara lain di DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Semarang Jawa Tengah, Surabaya Jawa Timur, Aceh, Medan Sumatera Utara, Batam Kepulauan Riau, Lampung, Sulawesi Selatan, Gorontalo, Manado Sulawesi Utara.

“Di luar Jakarta aksinya dipusatkan di Kantor Gubernur,” kata Said Iqbal.

“Sementara itu, khusus untuk aksi seJabodetabek titik kumpul aksi mengambil tempat Patung Kuda, jalan Thamrin, Jakarta. Setelah itu long march ke Istana Negara dan siang harinya aksi di lanjutkan dipecah ke Kemenkes dan Kemenaker,” kata Iqbal.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home