Loading...
RELIGI
Penulis: Martahan Lumban Gaol 14:40 WIB | Sabtu, 21 Februari 2015

“Masuk Surga Mudah, Hidup Terhormat di Bumi Sulit”

Para pembicara dan moderator Seminar Api Injil Terus Menyala di Maluku di Jalan Kebon Kacang, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu (21/2).. (Foto: Martahan Lumban Gaol)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Mantan Guru Besar Ilmu Hukum Jacob Elfinus Sahetapy mengatakan masuk surga adalah hal mudah, tapi untuk memiliki kehidupan terhormat di bumi merupakan hal yang sulit. Hal tersebut disampaikannya sebagai bentuk kritik terhadap khotbah yang sering disampaikan oleh pendeta lewat mimbar gereja

“Masuk surga itu mudah, tapi agar memiliki kehidupan yang terhormati di bumi sulit,” kata JE Sahetapy dalam Seminar Api Injil Terus Menyala di Maluku di Jalan Kebon Kacang, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu (21/2)..

Menurut dia, khotbah-khotbah yang disampaikan hanya berbicara mengenai cara masuk surga saja, tapi tidak membicarakan mengenai kehidupan nyata. “Kritik saya terhadap gereja adalah khotbah yang saya dengar hampir setiap minggu hanya bagaimana cara masuk surga, tidak pernah pendeta berbicara mengenai keadaan yang nyata,” kata JE Sahetapy.

Dia bercerita, terakhir kali mendengar seorang pendeta berkhotbah sambil menanyakan apakah jemaatnya telah membaca surat kabar ialah pada tahun 1951. Kata dia, saat itu pendeta tersebut ingin membahas salah satu isu yang termuat di surat kabar itu. “Jadi itu yang saya maksud, bagaimana khotbah pendeta isinya adalah keadaan di masyarakat,” ujar JE Sahetapy.

Selanjutnya, mantan Ketua Komisi Hukum Nasional tersebut mengkritisi sikap orang tua di Maluku yang tidak ingin putra-putrinya menempuh pendidikan tinggi. “Saya pernah pulang ke Maluku dan menawarkan agar anak-anak di sana menempuh pendidikan Strata 2 dan Strata 3, tapi hanya sedikit anak yang mau. Padahal waktu saya dulu SMA, mama saya langsung ambil rotan kalau saya pegang biola dan menyuruh saya untuk belajar lebih dahulu,” kata dia.

Menurut JE Sahetapy, orang Maluku tidak bodoh, tapi hanya tidak memiliki semangat belajar yang tinggi. Oleh karena itu, dia menyarankan agar penginjil di Maluku mampu mengubah konsep yang ada di tengah masyarakat tersebut. “Tuhan tidak pernah berkata cukup berdoa saja maka berkat akan datang dari surga,” ujar dia.

“Dorong anak-anak di Maluku untuk memperoleh pendidikan yang baik, kalau bapak dan ibu sudah tidak punya anak, dorong cucunya,” JE Sahetapy menambahkan.

Editor : Eben Ezer Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home