Mbock Batthy Siap Ulangi Sukses Piala Dunia Putri U-20

PARIS, SATUHARAPAN.COM –  Salah satu andalan tim sepak bola putri Prancis usia di bawah 20 tahun (U-20), Mbock Batthy mengatakan pada Jumat (1/8) bahwa dia siap mengulang kesuksesan saat dia mengantar tim sepak bola putri negeri Menara Eiffel memenangkan Piala Dunia U-17  pada 2012.

Kini pesepak bola putri bernama lengkap Griedge Mbock Batthy ini  termasuk anggota tim sepak bola Putri Prancis U-20 yang akan berlaga pada Piala Dunia Putri usia di bawah 20 tahun yang akan digelar pada (5/8) hingga (20/8) mendatang di Kanada.

“Aku benar-benar tidak sabar untuk berada di sana,” kata Batthy.

Batthy sudah menghitung mundur setiap detik untuk segera kick-off . Prancis tergabung di Grup D bersama Kosta Rika, Selandia Baru, dan Paraguay. 

Batthy bersama para rekannya menciptakan selebrasi dengan tarian khusus seperti saat menjuarai Piala Dunia Putri U-17 dua tahun lalu.

“Ini adalah hal yang normal untuk  sedikit bergembira ketika Anda menang atau ketika Anda punya sesuatu untuk dirayakan,” kata Batthy.

Batthy mengutarakan ketika usianya masih di bawah 17, saat membela tim nasional Prancis di Azerbaijan ritme permainan mereka lebih banyak menyerang sehingga menghasilkan gelar juara. 

Batthy dan rekan-rekannya membuat gerakan selebrasi seperti suku-suku pedalaman Afrika, dan banyak rekan setimnya yang mengikuti gerakan Batthy tersebut.

“Beberapa rekanku  di lapangan menghidupkan hal-hal yang menggelikan di skuad dan syukurlah mereka menari seperti ada koreografer (pengarah gerak),”  lanjut bek yang bermain di Guingamp.

Gilles Eqyuem, pelatih tim putri Prancis U-20 mengakui bahwa Batthy dan berperan penting sejak dia memimpin kemenangan tim Prancis U-17  di Piala Dunia 2012.

“Dia masih muda dan dia membangun pengalaman. Dia memiliki kualitas yang dibutuhkan untuk memiliki karir yang hebat dan dia hanya perlu menambahkan jam terbang,” kata Eqyuem.

Prancis akan mulai pertandingan Piala Dunia U-17 putri di Grup D bersama dengan Kosta Rika, Selandia Baru dan Paraguay. 

“Tidak ada yang pernah menang di muka, dan kita harus menjadi lebih terfokus melawan tim dengan reputasi yang lebih rendah untuk menghindari jebakan berpikir itu akan mudah," jelas pemain berusia 19 tahun yang lahir di Brittany itu. (fifa.com/wikipedia.org).

Editor : Bayu Probo