Loading...
INDONESIA
Penulis: Reporter Satuharapan 11:07 WIB | Sabtu, 10 Juni 2017

Menag Ajak Tokoh Ormas Jaga Islam Wasathiyyah

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. (Foto: Dok satuharapan.com/Antara)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengajak tokoh dan pemimpin ormas Islam untuk menjaga Islam Wasathiyyah. Hal itu penting, kata Menag, karena Indonesia majemuk.

"Kita harus menjaga Islam Wasathiyyah, Islam Nusantara, Islam yang berkemajuan, Islam yang moderat, yang telah dipilih oleh pendahulu kita, agar kita bisa hidup berdampingan, agar kita bisa hidup rukun, bekerja sama dan saling melengkapi," kata Menag, saat menjadi salah satu Pembicara pada Dialog Pimpinan/Tokoh Ormas Islam Tingkat Nasional di Jakarta, Jumat (9/6). Dialog itu diselenggarakan oleh Direktorat Penerangan Agama Islam (Penais) Ditjen Bimas Islam.

"Kita harus menjaga, memelihara, dan berupaya agar agama bisa diterima dan dijalankan oleh semua umat. Mari kita jaga keindonesiaan kita, dan karena umat Islam adalah mayoritas, maka kita paling berat memikul tanggung jawab ini," ia menambahkan.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum MUI yang juga Rais Aam PBNU, KH Ma'ruf Amin, menjelaskan tipologi umat Islam. Menurutnya, kaum Muslim terbagi menjadi tiga, yaitu tekstualis, liberal, dan moderat.

"Kaum moderat tidak tekstualis, tidak pula liberal. Kaum mayoritas ini mempunyai karakter dinamis, luwes, namun tidak keluar dari pakem. Bisa mentolelir perkembangan dan fleksibel dalam menyikapi masalah. Karenanya, saat Islamisasi nusantara, tidak ada benturan berarti," kata Kiai Ma'ruf.

Islam Wasathiyyah, ia menambahkan, mempunyai beberapa karakter, antara lain disampaikan dengan cara santun, mengajak dengan suka rela dan toleran, serta menebar cinta dan kasih sayang, bukan benci dan bermusuhan.

Sementara Sekretaris PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti mengajak umat Islam untuk melek teknologi. "Keadaban kita, salah satunya terlihat di medsos. Saat ini adalah zaman di mana Al-Quran dan Hadits berbentuk digital. Kita harus menguasai teknologi digital," kata Mu'ti.

Dialog akan berakhir pada Ahad (11/6). Kegiatan itu diikuti 159 peserta dari MUI, NU, Muhammadiyah, dan ormas lain, serta perwakilan Kanwil Kemenag se Indonesia.

Direktur Penais selaku ketua panitia, Khoiruddin, berharap dialog itu mampu mencari solusi beberapa problematika umat, pengembangan dakwah, penanggulangan radikalisme, ekonomi umat, dan cara bijak menyikapi medsos. Dialog ini mengangkat tema “Moderasi Islam”. (kemenag.go.id)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home