Loading...
RELIGI
Penulis: Endang Saputra 17:42 WIB | Selasa, 29 Maret 2016

Menag Prihatinkan Dakwah yang Jauh dari Esensi Agama

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. (Foto: kemenag.go.id)

LHOKSEUMAWE, SATUHARAPAN.COM – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengaku prihatin terhadap informasi di media yang memberitakan adanya praktik dakwah yang cenderung memaksa sehingga jauh dari esensi agama. 

Padahal, kata Menag, ruh atau esensi dakwah adalah mengajak, bukan memaksa.

“Saya prihatin ketika melihat berita, seorang ahli agama berdakwah dengan memaksa. Memaksa adalah sesuatu yang mengingkari esensi agama, apalagi jika dibumbui dengan hal-hal hitam putih,” kata Menag saat bersilaturahmi dengan Keluarga Besar Kemenag se Provinsi Aceh, tokoh agama, tokoh masyarakat, Muspida dan pejabat se Kota Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh Utara, di Pendopo Kabupaten Aceh Utara, Kota Lhokseumawe, Senin (28/3) malam.

“Substabsi risalah kenabian adalah menyempurnakan perilaku akhlak, bukan menumpahkan darah orang yang berbeda dengan kita. Allah SWT sengaja membuat kita beda, karena kita dicipta dengan penuh kelemahan dan kekurangan. Dengan berbeda, kita bisa saling membantu, saling mengisi, melengkapi dan bekerja sama,” Menag menambahkan, seperti dikutip dari kemenag.go.id.

Perkembangan era digital memang telah mempengaruhi pola dan gaya hidup, serta  cara pandang masyarakat, bahkan hingga relasi dengan keluarga dan teman. Karenanya, Menag mengajak masyarakat untuk menyikapi perkembangan itu dengan bijaksana.  Menag menyayangkan, beberapa kejadian, karena masalah yang tidak prinsipil, lalu dipersoalkan dan diperbesar.

“Saya meyakini, esensi agama adalah memanusiakan manusia. Karena itulah, mari kita kembali ke esensi agama, kita kembali ke substansi agama. Jika ini terjadi, maka ketahanan nasional kita dapat kita jaga,” kata dia.

“Namun jika tidak, bukan tidak mungkin, hal-hal dan kekacauan yang terjadi di Timur Tengah, Afrika dan Eropa Timur, terjadi di negeri kita ini. Karena, perbedaan yang kita miliki, jauh lebih besar dari mereka,” kata dia.

Menag berharap, antara Ulama dan Umaro’ khususnya di Aceh mampu membangun relasi demi kebaikan dan kemajuan Aceh.

                                            

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home