Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 14:18 WIB | Senin, 16 Juli 2018

Mendikbud Tinjau Hari Pertama Sekolah di Papua

Ilustrasi. Mendikbud bersama dengan anak-anak SD di Kotaraja Abepura Kota Jayapura. (Foto: kemdikbud.go.id)

ABEPURA, SATUHARAPAN.COM – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), mengawali kunjungan kerja di provinsi Papua, dengan menghadiri apel hari pertama sekolah (HPS) di beberapa sekolah. Mendikbud mengaku bangga dengan sekolah di Papua yang tidak kalah dengan sekolah di daerah lain.

"Saya berkunjung ke SD yang sangat bagus, tidak kalah dengan SD di tempat lain, khususnya di Jawa. Saya minta Pemerintah Provinsi Papua bisa mengimbaskan sekolah yang bagus ini ke sekolah-sekolah lainnya di Papua, yang kondisinya masih kurang," kata Mendikbud Muhadjir Effendy saat mengunjungi Sekolah Dasar (SD) Negeri Kotaraja, Abepura, Papua, pada hari pertama masuk sekolah, Senin (16/7).

Mendikbud, memberikan motivasi kepada para siswa untuk terus belajar dan memberikan kemajuan untuk Papua. Ia berpesan agar sekolah dapat menyambut siswa dengan suasana yang menggembirakan dengan memberikan harapan dan semangat mempersiapkan masa depan bersama.

Pengenalan terhadap fasilitas dan peraturan sekolah, menurut Muhadjir, perlu disampaikan dengan baik dan penuh keramahan. Para guru memperkenalkan diri juga dengan penuh keterbukaan. Kemudian mendengarkan harapan dari siswa. Disampaikan mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang ini, pendidik perlu memahami bahwa setiap siswa memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang sesuai minat dan bakat masing-masing.

Zonasi Untuk Pemerataan Pendidikan Berkualitas

Dengan sistem zonasi yang sudah mulai diterapkan, Mendikbud berharap, hal tersebut dapat merekatkan, menyinergikan antara tripusat pendidikan, yaitu sekolah, masyarakat, dan keluarga. "Diharapkan jika ada hal-hal negatif yang menerpa siswa kita, bisa diatasi dengan kerja sama antara tiga pihak itu.” kata Mendikbud.

Kebijakan zonasi ditetapkan pemerintah untuk kebaikan yang lebih besar. Khususnya mempercepat pemerataan pendidikan yang berkualitas.

Saat ini angka partisipasi kasar (APK) dan angka partisipasi murni (APM) ,dirasa sudah cukup tinggi. Namun, menurut Mendikbud kualitasnya belum merata.

"Misalnya di wilayah Papua ini, kalau di kota-kotanya sudah baik, sudah cukup maju, tetapi di wilayah pegunungannya masih belum. Kalau dibiarkan nanti akan semakin menganga kesenjangan itu. Tidak boleh begitu," kata Mendikbud.

Oleh karena itu, zonasi akan menjadi pintu masuk pembenahan pendidikan nasional. Segera, kebijakan zonasi akan menghadirkan rekomendasi berbasis data yang dapat digunakan.

"Saya tahu banyak yang belum paham, dan mungkin tidak puas karena adanya perubahan. Yang penting adalah mengubah sikap mental, cara pandang masyarakat. Ini bagian dari revolusi mental di bidang pendidikan," kata Mendikbud.

"Saya mohon betul agar pemerintah provinsi Papua, dan pemerintah kabupaten/kota, segera mengimplementasikan kebijakan-kebijakan yang sudah digariskan pemerintah pusat. Agar segera terwujud pemerataan yang berkualitas itu," katanya. (kemdikbud.go.id)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home