Loading...
INSPIRASI
Penulis: Tjhia Yen Nie 09:09 WIB | Kamis, 30 April 2015

Menelan Pil Pahit

Inilah pil pahit yang harus ditelan demi kedaulatan hukum dari negara darurat narkoba
Foto: istimewa

SATUHARAPAN.COM – Memerlukan pil pahit untuk mengobati sakit.  Dan pil pahit itu terpaksa kita telan, supaya kita mendapatkan kesembuhan.  Demikian kira-kira yang sekarang kita hadapi dalam darurat narkoba yang sedang berlangsung di negara ini. 

Eksekusi terpidana mati kasus narkoba dilakukan di LP Nusakambangan pada rabu dini hari, 29 April 2015, dengan menyisakan Mary Jane, karena majikan yang mengutusnya menyerahkan diri di negaranya.  Cercaan, protes, dan kecaman tidak menggoyahkan norma hukum yang berlaku di negara ini.

Pil pahit yang ditelan ini hendaknya tidak sia-sia.  Hukuman atas kebersalahan terpidana mati hendaknya membuat semua orang mengerti bahwa gembong narkoba tidak bisa hidup di bumi ini. Penghancur karakter bangsa tidak mendapat tempat di negeri ini.

Pada hari-hari menjelang eksekusi, masyarakat diperkenalkan satu per satu para terpidana, kisah hidup, harapan, pertobatan, kesedihan, dan penyesalan.  Ada hidup yang dicerabut, walaupun mereka telah mengetuk berulang kali pintu pengampunan hukum.  Namun, inilah pil pahit yang harus ditelan demi kedaulatan hukum dari negara darurat narkoba.

Semoga ini menjadi pelajaran bagi kita semua karena banyak penyakit lain yang juga memerlukan penyembuhan.  Jangan sampai pil pahit lagi yang harus ditelan untuk menyembuhkannya!

 

Editor: ymindrasmoro

Email: inspirasi@satuharapan.com


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home