Loading...
INSPIRASI
Penulis: Tjhia Yen Nie 04:20 WIB | Selasa, 26 April 2016

Menjadi Wanita Itu Sulit

Terkadang sulit merangkak dari bawah dengan kepala tegak, lebih mudah tetap berada di atas dengan menunduk.
Foto: istimewa

SATUHARAPAN.COM – ”Ibu kita Kartini, putri sejati, putri Indonesia, harum namanya….” Sepotong syair lagu ini melekat dalam ingatan saya karena menjadi salah satu lagu wajib yang dinyanyikan setiap 21 April saat masa sekolah dahulu.  Memakai baju daerah dengan pernak-perniknya, berbagai lomba diadakan untuk mengingat perjuangan RA Kartini mendobrak tradisi mengangkat derajat wanita Indonesia.

Pada hari Kartini itulah secara tidak sengaja saya berjumpa dengan seorang ibu yang dahulu pernah mengisahkan keretakan rumah tangganya karena suaminya memiliki wanita idaman lain (wil).  ”Saya mendoakannya selama beberapa tahun dan puji Tuhan dia mau melepaskan wilnya, kembali ke rumah,” demikian katanya saat itu.    Namun, saat bertemu kembali dengannya, dia bercerita, ”Sepertinya dia terkena penyakit, habis satu wil dia berpindah ke wil yang lain.”

”Kok Ibu mau diperlakukan seperti itu?” tanya saya

”Saya ini tidak bisa apa-apa. Bagaimana kalau nanti dia marah dan menghentikan semua biaya yang diperlukan untuk sekolah anak-anak dan kehidupan sehari-hari?” dia balik bertanya.

”Ibu bisa bekerja,” jawab saya

”Saya tidak bisa apa-apa,”katanya dengan mata berkaca-kaca, ”saya hanya bisa berbaik hati kepadanya, dan berdoa supaya dia kembali ke jalan yang benar. Anak-anak mau kuliah, membutuhkan biaya besar, semua saya lakukan demi mereka, mengorbankan perasaan dan harga diri.”

”Menjadi wanita itu sulit,” lanjutnya lirih, “kita harus selalu menunduk.”

Lalu dia pun berpamitan, dengan high heels-nya memasuki mobil mewah.

Terkadang memang sulit untuk merangkak dari bawah dengan kepala tegak, kita lebih mudah tetap berada di atas dengan menundukkan kepala dalam-dalam.

Seandainya R. A. Kartini masih ada, apakah yang akan dikatakannya?

 

Email: inspirasi@satuharapan.com

Editor : Yoel M Indrasmoro


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home