Loading...
EKONOMI
Penulis: Prasasta Widiadi 11:39 WIB | Kamis, 28 Mei 2015

Menkeu Akui Target Pajak 2015 Mungkin Tidak Tercapai

Ilustrasi: Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro pada sebuah acara diskusi di Bakoel Koffie, Jakarta beberapa waktu lalu. (Foto: Dok. satuharapan.com/ Dedy Istanto).

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro mengemukakan bahwa pada 2015 pemerintah kesulitan mencapai target pajak bila ekstensifikasi yang dilakukan Direktorat Jenderal Pajak tidak berjalan efektif dan kondisi keuangan global memburuk.

“Kami sudah hitung dengan skenario pesimistis, penerimaan pajak shortfallnya (kekurangannya) Rp120 triliun,” kata Bambang saat Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (27/5) malam.

Bambang mengakui ada kemungkinan target penerimaan pajak yang ditetapkan dalam APBN-Perubahan 2015 sebesar Rp1.295 triliun pada akhir tahun tidak tercapai.

Menkeu menjelaskan perkiraan tersebut merupakan skenario terburuk apabila upaya ekstensifikasi dan kondisi global belum membaik hingga akhir tahun.

Bambang menjelaskan bahwa realisasi belanja kementerian hanya mencapai kisaran 92 sampai dengan 93 persen karena realisasi belanja kementerian atau lembaga yang lebih rendah.

Namun, Menkeu menyakini defisit anggaran masih berada dalam kisaran 1,9 persen hingga 2,2 persen terhadap PDB. Pemerintah mengantisipasi kemungkinan pelebaran defisit tersebut dengan memanfaatkan pinjaman multilateral dan bilateral atau menggunakan Sisa Anggaran Lebih (SAL).

“Dua hal itu yang sepertinya berisiko, sehingga nanti realisasinya tidak sama dengan APBN yang sudah diundang-undangkan. Secara umum outlook dari APBN-P masih aman dan terkelola. Perkiraan defisitnya 1,9 sampai 2,2 persen. Memang masih ada pelebaran defisit tapi sama seperti tahun lalu," kata dia.

Dalam kesempatan tersebut, Menkeu mengatakan realisasi pendapatan negara hingga 22 Mei 2015 baru terkumpul Rp 508,6 triliun atau 28,9 persen dari target dalam APBN-Perubahan 2015 sebesar Rp 1.761,6 triliun.

Penerimaan perpajakan baru tercapai Rp 416,8 triliun atau 28 persen dari target. Realisasi tersebut lebih rendah dibanding periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 422,2 triliun atau 33,9 persen dari APBN-P.  (Ant)

Editor : Eben Ezer Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home