Loading...
MEDIA
Penulis: Bob H. Simbolon 15:47 WIB | Senin, 24 Oktober 2016

Menkominfo Harap Media Berinovasi Penuhi Kebutuhan Masyarakat

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyampaikan sambutan pada pembukaan Sidang Umum ke-53 Asia Pasific Broadcasting Union (ABU) di Nusa Dua, Bali, Senin (24/10). Pertemuan yang berlangusng 18-26 Oktober 2016 tersebut diikuti sekitar 700 peserta dari 64 negara untuk membicarakan perkembangan dan masa depan media radio, televisi, dan media baru termasuk media sosial. (Foto: Antara)

BADUNG, SATUHARAPAN.COM - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengharapkan agar lembaga penyiaran memiliki manajemen yang berkelanjutan untuk berinovasi dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.

"Sejak teknologi berubah dari media elektronik menjadi media dalam jaringan, cara masyarakat menempatkan iklan juga berubah dari media elektronik, seperti televisi dan radio, menjadi media `online` (dalam jaringan) bahkan sosial media," kata Rudiantara saat membuka Sidang Umum Asia Pasific Broadcasting Union (ABU) ke-53 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, hari Senin (24/10).

Menurut dia, total pendapatan industri penyiaran televisi cenderung stagnan, bahkan mengalami tren yang menurun.

"Media pertelevisian yang mendapatkan izin penyiaran dari pemerintah berjumlah sekitar 1.000 yang membawa tantangan tersendiri bagi pemerintah," kata dia.

Di sisi lain, kata dia, pendapatan media masih bersumber dari iklan. Untuk itu dirinya mendorong agar media dapat mengembangkan konten dan mengikuti perkembangan teknologi internet mengingat dari tujuh miliar lebih populasi dunia, lebih dari tiga juta orang memiliki akses internet sehingga potensi itu menjadi tantangan untuk memberikan dan mengembangkan produk teknologi atau konten yang diminati penggunanya.

"Kami berharap semua partisipan berdiskusi mencari solusi dalam mengembangkan konten dan pelayanan," kata dia.

Dalam kesempatan itu, Rudiantara juga mengajak lembaga penyiaran Indonesia untuk berbagi pengalaman dengan media lainnya dalam mencegah isu-isu global yang kini juga menjadi tantangan media, seperti kemiskinan, perdagangan manusia, imigran gelap hingga peperangan.

"Beruntung Indonesia tidak mengalami masalah yang serius dengan negara lain. Pengalaman Indonesia bagaimana mencegah isu tersebut bisa dibagikan ke negara anggota ABU," kata dia.

ABU merupakan asosiasi profesional non-profit yang didirikan pada tahun 1994 yang bertujuan mengembangkan dunia penyiaran, mempromosikan kepentingan kolektif televisi dan radio penyiaran serta mendorong kerja sama regional dan internasional antarpara anggota.

Saat ini jumlah anggota ABU mencapai 278 anggota dari 69 negara di dunia dengan jumlah penonton ditaksir mencapai 3,5 miliar.(Ant)

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home