Loading...
INDONESIA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 22:13 WIB | Kamis, 11 Februari 2016

Mentan: Pemda-Bulog Harus Jaga Harga Gabah

Ilustrasi. Petani merontokan padi saat panen di lahan sawah tadah hujan, Desa Lam Manyang, Aceh Besar, Aceh, hari Kamis (11/2). Target produksi padi di Aceh tahun ini sebanyak 2,5 juta ton diprediksi tidak tercapai, karena hampir seluruh daerah di Aceh terkena banjir yang merusak lahan pertanian. (Foto: Antara)

DELISERDANG, SATUHARAPAN.COM - Menteri Pertanian Amran Sulaiman meminta pemerintah daerah dan Perum Bulog menjaga harga gabah di tingkat petani agar tidak jatuh seperti belakangan ini yang turun sekitar 20 persen.

"Saya sudah keliling daerah memantau harga gabah dan beras. Di Deliserdang, Sumatera Utara, misalnya, harga gabah Rp 3.800 per kg," katanya di Deliserdang, hari Kamis (11/2).

Dia mengatakan hal itu saat peninjauan areal tanaman padi yang baru selesai dipanen, penyerahan bantuan 22 unit kontraktor tangan untuk tiga kelompok tani dan berdialog dengan petani dan buruh tani di Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deliserdang, Sumut.

Areal yang selesai dipanen di kawasan itu seluas 600 hektare dari total areal lahan padi di kawasan tersebut yang seluas 3.000 hektare. 

Menurut Mentan yang didampingi Pangdam I Bukit Barisan, Mayjen TNI Lodewyk Pusung, salah satu cara menekan agar harga jangan anjlok antara lain dengan memangkas matarantai perdagangan beras.

"Di situ peran Bulog.Bulog harus membeli gabah dan beras petani," katanya. Dia menegaskan, terjadi selisih besar pada harga gabah/beras di petani dan di pasar. "Itu menunjukkan keuntungan besar di pedagang dan itu harus ditekan," katanya.

Perum Bulog harus banyak membeli gabah dan beras petani.

Menurut Mentan, penjagaan harga gabah tidak turun di petani itu penting untuk membuat masyarakat tetap berminat bertanam padi dan mensejahterakan petani. Dengan tetap berminat bertanam padi, maka produksi dan ketersediaan bahan pangan utama itu terjaga di dalam negeri.

"Dengan terjaga, maka impor bisa ditelkan atau malah tidak ada seperti yang diminta atau disuarakan petani," katanya.

Kepala Perum Bulog Divre Sumut, Fatah Yasin, menegaskan, Bulog siap nembeli gabah maupun beras petani sebanyak-sebanyaknya 

"`Kalau bisa pembelian di atas target yang ditetapkan yang tentunya mengikuti ketentuan yang ditetapkan," katanya.

Secara nasional, pembelian gabah dan beras ditargetkan sebanyak 3,9 juta ton dimana 3, 2 juta ton berupa PSO (public service obligation) dan 700.000 ton komersial.

Adapun untuk Sumut ditargetkan sebanyak 3.000 ton beras PSO dan 5.000 ton komersial.

Pembelian dilakukan Bulog dengan tiga cara atau mekanisme yakni melalui unit Satgas Bulog, perusahaan penggilingan padi dan mitra uisaha Bulog lainnya.

Sebelum di Deliserdang, Mentan melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Padanglawas.

Meski sempat terhambat hujan dan angin deras, Mentan Amran Sulaiman memaksa agar acara khususnya dialog dengan petani tetap diselenggarakan. (Ant

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home