Loading...
EKONOMI
Penulis: Dewasasri M Wardani 16:10 WIB | Kamis, 30 Oktober 2014

Menteri Kelautan: Kendala Nelayan Kekurangan BBM dan Litbang

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. (Foto: Dok satuharapan.com/Francisca Christy Rosana)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan di Jakarta, Kamis (30/10), kendala yang dihadapi kaum nelayan tradisional di Tanah Air adalah kekurangan bahan bakar minyak serta penelitian dan pengembangan teknologi.

Menteri Susi mengatakan, kurangnya bahan bakar minyak (BBM) merupakan suatu realita yang dihadapi nelayan di berbagai daerah di Tanah Air. Sedangkan untuk teknologi, ia berpendapat hal itu hanya dimiliki pengusaha besar, tetapi tidak oleh nelayan tradisional.

Terkait dengan subsidi BBM, dia menilai hal itu tidak membawa kebaikan untuk perekonomian karena menguras anggaran. Selain itu, ada beberapa industri yang diuntungkan oleh kehadiran BBM subsidi, sehingga subsidi dinilai telah menyimpang.

"Tidak membantu yang berhak. Yang harusnya dibantu malah tidak kebagian," ucapnya.

Duet Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Menteri Kelautan dan Perikanan sebagai pucuk pengelola masalah kelautan diharapkan dapat menyejahterakan kaum nelayan tradisional.

"Maksimalkan untuk menyejahterakan masyarakat nelayan," kata Sekretaris Jenderal Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) Abdul Halim kepada Antara di Jakarta, Minggu (26/10).

Dia berpendapat optimisme muncul pada dua sosok itu, Menko Kemaritiman serta Menteri Kelautan dan Perikanan, terbukti memihak kepentingan bangsa, khususnya dalam meningkatkan kesejahteraan nelayan.

Ia mengutarakan harapannya agar kedua menteri tersebut jangan sampai ditunggangi kepentingan asing karena selama satu dekade terakhir dinilai kepentingan bangsa di sektor kelautan dan perikanan kerap dinomorduakan.

"Kekhawatirannya adalah sulit memisahkan kepentingan bangsa dan personal, terlebih asing," kata Abdul Halim.

Sebelumnya, Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) mengingatkan Presiden Joko Widodo untuk perlu memperkuat organisasi nelayan tradisional Indonesia, guna melawan arus liberalisasi serta memperkokoh kedaulatan bangsa di lautan Indonesia. (Ant)

 

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home