Loading...
EKONOMI
Penulis: Reporter Satuharapan 16:42 WIB | Senin, 22 Januari 2018

Menteri Pertanian Optimistis Harga Beras Segera Stabil

Pekerja beristirahat di atas tumpukan karung beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, Jumat (19/1/2018). Pemerintah bakal mengimpor beras sebanyak 500.000 ton guna menambah pasokan beras nasional yang kini hanya tersisa di bawah satu juta ton beras, sedangkan Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) mencatat negara seperti Indonesia harus mempunyai cadangan beras nasional berkisar 1,1 juta hingga 1,8 juta ton. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

BOJONEGORO, SATUHARAPAN.COM - Menteri Pertanian Amran Sulaiman optimistis harga beras di Tanah Air akan stabil, meskipun ada panen dengan luas tanam sekitar 2 juta hektare selama sebulan tujuh hari.

"Selama sebulan tujuh hari ini akan ada panen tanaman padi di Tanah Air seluas sekitar 2 juta hektare. Saya optimistis harga gabah dan beras akan stabil sampai musim gadu," kata dia usai panen raya tanaman padi di lahan banjir luapan Bengawan Solo di Desa Kedungarum, Kecamatan Kanor, Bojonegoro, hari Senin (22/1).

Meskipun, lanjut dia, harga beras pada pertengahan Januari sempat menurun, tetapi akan kembali stabil tidak terpengaruh panen raya tanaman padi.

Ia juga memberikan contoh panen raya tanaman padi sekarang berlangsung di Bojonegoro dengan luas sekitar 1.833 hektare di lahan banjir luapan Bengawan Solo.

Bahkan, lanjut dia, sesuai laporan Bupati Bojonegoro Suyoto bahwa panen tanaman padi di lahan banjir luapan Bengawan Solo akan meluas menjadi 8.227 hektare.

Sesuai data, pada Februari cakupan panen menjadi 35.779 hektare dan pada Maret seluas 25.694 hektare sedangkan pada April 3.527 hektare.

Oleh karena itu, lanjut Amran Sulaiman, tugas bersama yang harus dilakukan yaitu mendorong panen tanaman padi yang terjadi secara merata di Tanah Air bisa dibeli Bulog.

Yang jelas, menurut dia, kebijakan yang dilakukan Pemerintah dalam meningkatkan produksi tanaman padi yaitu mengatasi paceklik selama Desember, Januari sampai Februari, dengan melakukan berbagai langkah antara lain, membangun saluran irigasi.

Selain itu, juga membangun embung seperti di Bojonegoro, membantu berbagai peralatan pertanian, juga berbagai langkah lainnya agar pada paceklik tetap ada panen tanaman padi.

Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), Syarkawi Rauf, pada kesempatan itu menyatakan akan melakukan pengawasan produksi tanaman padi dari produsen sampai ke konsumen agar tidak terjadi penyimpangan di lapangan, misalnya tekait harga yang sudah ditetapkan Pemerintah.

"Sebagai TNI melalui babinsa akan mengawal gabah petani mulai dari sawah sampai bisa diserap bulog," kata Wakil Kepala Staf TNI Mayor Jenderal Tatang Sulaiman.

Amran Sulaiman melakukan panen tanaman padi di lahan banjir dengan didampingi Mayor Jenderal TNI Tatang Sulaiman, Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Kustanto Widiatmoko, Kapolda Jatim, Irjen Pol. Machfud Arifin dan Bupati Bojonegoro Suyoto.

Selain itu, Amran Sulaiman juga berdialog dengan para petani di daerah lahan banjir luapan Bengawan Solo, sekaligus memberikan bantuan berbagai peralatan pertanian. (Antara)

 

 

Editor : Melki Pangaribuan


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home