Loading...
EKONOMI
Penulis: Eben Ezer Siadari 15:32 WIB | Selasa, 21 April 2015

Menteri Susi Sampaikan Belasungkawa kepada Keluarga Yosep Sairlela

Yosep Sairlela adalah Kepala Pos Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Benjina. Tokoh yang berperan dalam pengungkapan perbudakan di Benjina dinilai meninggal secara tidak wajar.
Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti (Foto: Antara)

JAKARTA,SATUHARAPAN.COM – Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan, pihaknya sedang menunggu hasil visum dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) guna mengetahui penyebab sesungguhnya kematian PNS KKP, Yosep Sairlela.

"Kami sedang menunggu hasil visum RSCM. Mudah-mudahan dalam waktu dua minggu kami telah mendapatkan visumnya," kata Menteri Susi di Jakarta, Selasa.

Menurut Susi, hasil visum itu penting agar diperoleh penyebab dari kematian sesungguhnya yang menerpa Kepala Pos Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan KKP di Benjina, Maluku.

Menteri Kelautan dan Perikanan menegaskan, pihaknya tidak ingin berpolemik di media massa mengenai hal ini.

"Hanya satu hal, dengan munculnya kasus Benjina pak Yosep orang yang sangat mengerti dan memberikan pencerahan mengenai apa yang terjadi," katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Susi juga menyampaikan duka cita yang dalam serta mengharapkan agar pihak keluarga diberikan ketabahan.

Sebelumnya, pihak keluarga Yosep Sairlela, Kepala Pos Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Benjina, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), meminta polisi mengusut penyebab kematian almarhum yang diduga tidak wajar.

Wartawan Antara yang meliput di rumah duka di Tual, Selasa (21/4), melaporkan, keluarga Sairlela menduga kematian Yosep tidak wajar karena pada tubuh almarhum terdapat luka-luka antara lain di bagian bawah mata kanan dan telinga kanan, serta lebam pada kaki diduga akibat hantaman benda tumpul.

"Kami keluarga minta pihak kepolisian di Jakarta, khususnya tempat dimana kakak saya ini meninggal untuk segera melakukan pengusutan penyebab kematiannya," kata Andi Sairlela, salah seorang adik Yosep.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, Yosep Sairlela berangkat ke Jakarta pada Kamis (16/4) dalam rangka tugas, dan meninggal dunia pada Sabtu malam (18/4). Jenazah almarhum tiba di rumah duka di Tual, Senin (20/4).

Kedatangan Yosep ke Jakarta terkait dengan masalah dugaan perbudakan ABK asing yang bekerja untuk perusahaan penangkapan dan pengalengan ikan Pusaka Benjina Resources (PBR) di kabupaten Kepulauan Aru, Maluku.

Tim satuan tugas (Satgas) KKP sejak beberapa pekan lalu melakukan penyelidikan atas dugaan praktik perbudakan ABK asing asal Myanmar, Laos dan Kamboja di Benjina. (Ant)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home