Loading...
OLAHRAGA
Penulis: Moh. Jauhar al-Hakimi 13:50 WIB | Senin, 18 Juni 2018

Menunggu Kejutan Singa-singa Teranga

Jelang Pertandingan Polandia vs Senegal
Aliou Cisse saat memperkuat timnas Senegal pada PD 2002. (Foto: theguardians.com)

 SATUHARAPAN.COM - Piala Dunia 2002 Jepang-Korea Selatan menjadi debut timnas Senegal pada turnamen akbar PD. Dalam debutnya, kesebelasan yang diasuh pelatih nyentrik asal Prancis Bruno Metsu membuat banyak kejutan sejak babak fase grup. Bergabung bersama Denmark, Prancis, dan Uruguay, kesebelasan Senegal ketika itu tidak diperhitungkan sama sekali: debutan, minim pemain bintang, berada dengan tim-tim kuat.

Menjadi tim underdog, Senegal justru membuat pencapaian luar biasa. Pada fase grup A, juara bertahan Prancis dipaksa menelan kekalahan 1-0. Denmark ditahan imbang tanpa gol, sementara saat berhadapan dengan Uruguay Alvaro Recoba dan kawan-kawan ditahan imbang 3-3. Dengan pencapaian tersebut mereka lolos ke babak 16-besar mendampingi Denmark. Juara bertahan Prancis pulang lebih awal karena hanya mampu bermain imbang saat menghadapi Uruguay.

Setelah absen dalam tiga kali perhelatan PD, Senegal lolos pada PD 2018 Rusia dibawah kepelatihan Aliou Cise, pemain yang turut mengantar Senegal hingga babak 8-besar PD 2002.

Datang ke Rusia sebagai salah satu tim kuat Eropa, kesebelasan Polandia sejauh ini masih belum bisa mendekati masa kejayaan mereka pada rentang 1974-1986. Pada PD 1974 dan PD 1982 Polandi menempati peringkat ketiga. Sementara pada PD 1978 lolos hingga perempat final. Setelah hanya mampu lolos fase grup pada PD 1986, prestasi timnas Polandia di PD bisa dikatakan datar, bahkan pada penyelenggaraan dua PD terakhir mereka tidak lolos ke putaran final.

Pada rentang waktu itu Polandia melahirkan penyerang-penyerang yang ditakuti lawan. Grzegorz Lato menjadi top scorer pada PD 1974 dengan tujuh gol, sementara di tempat kedua bersama penyerang asal Belanda Johan Neesken. Andrzej Szarmach mengemas lima gol. Gelandang serang Polandia Kazimierz Deyna mencetak tiga gol.

Pada dua penyelenggaraan PD berikutnya gelandang serang Zbigniew Boniek menjadi momok bagi barisan pertahanan lawan. Yang diingat dunia adalah pada PD 1982 saat Boniek yang sedang dalam performa terbaiknya mencetak hattrick ke gawang Belgia yang dijaga Jean-Marie Pfaff, kiper flamboyan klub Bayern Munchen yang terkenal tangguh pada masa itu. Tiga gol yang dicetak Boniek adalah gambaran kualitas Boniek yang kuat pada bola-bola bawah maupun atas.

Pada PD 2018, Polandia dan Senegal tergabung dalam grup H bersama kesebelasan Jepang dan Kolombia. Kedua kesebelasan belum pernah bertemu sebelumnya.

Prediksi pertandingan

Pelatih Aliou Cise adalah bagian dari tim emas Senegal yang menjadi bagian penting skema pertahanan racikan pelatih Bruno Metsu pada PD 2002. Dalam hal skema serangan, Cise dengan pengalaman sebagai gelandang bertahan mendapat warisan langsung dari dua pelatih Prancis: Metsu saat masih aktif bermain serta Alain Giresse saat mengambil alih kepelatihan kesebelasan Senegal pada tahun 2015.

Menempatkan lima gelandang dengan dimotori Kouyate dan Konate, Cise diuntungkan dengan keberadaan pemain sayap Traore dan Sabaly yang memiliki pergerakan naik-turun secara cepat.

Di sektor pertahanan, kontribusi Koulibaly selama memperkuat Napoli cukup bisa diandalkan mengawal daerah pertahanan Senegal bersama pemain belakang yang memperkuat klun Hannover 96 Salif Sane dan Mbodji. Menarik juga seandainya Cisse memberikan kepercayaam kepada pemain belakang muda Wague. Dengan pola tersebut akan mengingatkan permainan Prancis terlebih saat ini Senegal memiliki gelandang serang tipikal petarung Sadio Mane yang menjadi andalan barisan depan klub Liverpool. Disandingkan Diouf, Mane akan menjadi barisan depan yang patut diperhitungkan.

Polandia datang ke Rusia dengan tim yang sudah matang. Meskipun hasil Piala Eropa 2016 tim berjuluk Orly (Elang) tidak mendapatkan hasil yang memuaskan dengan skuad yang menjanjikan di semua lini.

Blaszczykowski, Linetty, Grosicki, sejauh ini mampu bersama-sama mengorganisir pertahanan dan serangan Polandia dengan efektif. Ketidakberuntungan mentransformasikan dominasi permainan pada Piala Eropa 2016 berujung pada kekalahan yang menyakitkan saat disingkirkan Portugal di babak perempat final melalui drama adu penalti. Saat itu Polandia menjadi salah satu tim favorit juara dengan barisan pertahanan yang digalang pemain senior Piszczek-Blaszczykowski.

Gelandang muda Zielinski yang memperkuat klub Napoli akan menjadi pemain sentral di lini kedua serangan Polandia menghubungkan serangan yang dibangun Linnetty dan Grosicki, terlebih ketika Lewandowski bertandem dengan penyerang yang juga memperkuat klub Napoli Milik. Chemistry antara Zielinski-Milik di klub dalam tiga tahun terakhir menjadi penantang serius klub Juventus dalam perebutan juara Liga Serie-A Italia.

Dari materi kedua kesebelasan secara umum berimbang di semua lini. Pertemuan kedua kesebelasan akan menampilkan pertandingan dalam tempo tinggi: gaya Eropa timur dengan permainan cepat melawan permainan khas kesebelasan Afrika yang banyak diwarnai dengan kekuatan. Dan Senegal melengkapinya dengan warna permainan Prancis yang kerap merepotkan kesebelasan manapun. 

Setelah enam belas tahun lalu Cisse menjadi bagian "kejutan" Senegal di PD 2002, tentunya bermodalkan materi pemain yang tidak jauh berbeda dengan skuad Senegal ketika itu Cisse ingin mengulanginya lagi saat dirinya dipercaya sebagai pelatih yang bertanggungjawab atas keberhasilan Senegal di PD 2018. Semangat permainan tim sering mengubah hasil pertandingan di perhelatan Piala Dunia, dibanding Nawalka, Cisse memilikinya lebih.

Jadwal pertandingan

Kesebelasan Polandia akan mengawali pertandingan fase grup H melawan Senegal di Otkrytiye Arena, Spartak-Moskow Selasa (19/6) pukul 18.00 waktu setempat atau Selasa (19/6) pukul 22.00 WIB.

Perkiraan susunan pemain:

Polandia (3-4-3) : Fabianski (gk), Piszczek, Glik, Pazdan, Jędrzejczyk, Blaszczykowski, Linetty, Grosicki, Rybus, Zielinski, Lewandowski, Milik. | pelatih: Adam Nawalka

Senegal (3-4-1-2): Diallo (gk) Wague, Koulibaly, Sane, Sabaly, Kouyate, Ndiaye, Traore, Konate, Mane, Diouf. | pelatih: Aliou Cisse

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home