Loading...
INSPIRASI
Penulis: Yoel M Indrasmoro 07:26 WIB | Sabtu, 25 Januari 2020

Merangkul Orang untuk Percaya kepada Allah

Bagaimana mau merangkul orang di luar jaringan, jika dalam jaringan kita sendiri rusak?
Penjala udang sungai (foto: ANTARA FOTO/Rahmad/hp)

SATUHARAPAN.COM – ”Sejak waktu itulah Yesus memberitakan: ’Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!’” (Mat. 4:17). Demikianlah catatan penulis Injil Matius. Pertanyaan sederhana: kapan waktunya?  

Waktunya adalah ketika Yesus mendengar bahwa Yohanes telah ditangkap (Mat. 4:12). Konteks ini menjadi penting. Penyingkiran itu tampaknya hendak memperlihatkan bahwa karya Allah, melalui Yohanes Pembaptis, tidak boleh berhenti. Dan Yesus melanjutkannya. Perhatikan pula bahwa pesan Yesus orang Nazaret pun sama dengan pesan sepupunya (Mat. 3:2). Bahkan penyingkiran Yesus itu menjadi berkat bagi daerah Zebulon dan Naftali sebagaimana dinubuatkan Yesaya.

Menarik pula disimak bahwa Yesus Orang Nazaret tidak mau bekerja sendirian. Dia tidak bersikap dan bertindak one man show. Yesus, Allah yang menjadi manusia, menyadari bahwa tubuh manusia dibatasi ruang dan waktu. Karena itu, Dia memanggil manusia untuk menjadi rekan kerja-Nya. Kepada dua bersaudara Simon dan Andreas yang sedang menebarkan jala di danau, Yesus berkata, ”Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia” (Mat. 4:19).

Menjala manusia berarti merangkul orang untuk percaya kepada Allah—bersekutu kembali dengan Allah. Dan panggilan itu tidak pernah dialamatkan kepada penganggur. Itu berarti dalam profesi apa pun kita dipanggil untuk merangkul orang untuk percaya kepada Allah.

Yang juga penting, menurut Paulus, kesaksian hidup merupakan prasyarat menjadi penjala manusia. Sehingga dia mengkritik keras perpecahan jemaat di Korintus (1Kor. 1:10-18). Ya, bagaimana mereka bisa mengabarkan damai sejahtera jika mereka sendiri tidak merasakan damai sejahtera itu?

Lagi pula jala itu jaring atau net. Kita sekarang punya istilah Internet. Bagaimana mau merangkul orang di luar jaringan, jika dalam jaringan kita sendiri rusak? Selain tak efektif, juga tak efisien, pasti akan menjadi bahan tertawaan orang!

Editor : Yoel M Indrasmoro


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home