Loading...
EKONOMI
Penulis: Sabar Subekti 08:58 WIB | Jumat, 12 Februari 2021

Mesir Bangun 36 Km Tembok Lindungi Resor Wisata Sharm El-Sheikh

Mesir Bangun 36 Km Tembok Lindungi Resor Wisata Sharm El-Sheikh
Pasukan Khusus Mesir bersiap di resor Laut Merah Sharm El-Sheikh untuk memastikan keamanan di Provinsi Sinai Selatan, Mesir. (Foto: dok. Reuters)
Mesir Bangun 36 Km Tembok Lindungi Resor Wisata Sharm El-Sheikh
Tembok penghalang untuk keamanan terbuat dari beton yang dibangun di sekitar resor Laut Merah di Sharm El-Sheikh, Mesir. (Foto: dok. Reuters)

KAIRO, SATUHARAPAN.COM-Mesir mengatakan membangun tembok beton dan kawat sepanjang 36 kilometer mengelilingi Sharm El-Sheikh akan membantu melindungi pariwisata di resor Laut Merah di ujung selatan semenanjung Sinai.

Pihak berwenang di Sinai selatan berharap untuk merevitalisasi pariwisata yang telah tertekan oleh pergolakan setelah pemberontakan Mesir tahun 2011, jatuhnya pesawat penumpang Rusia di Sinai pada tahun 2015 dan pandemi virus corona. Pada tahun 2005, pemboman di Sharm El-Sheikh menewaskan puluhan orang dalam salah satu serangan militan paling mematikan di Mesir.

Penghalang keamanan terbuat dari lempengan beton dan pagar kawat dengan bentangan yang memisahkan resor dari gurun itu dengan wilayah di sekitarnya. Beberapa lempengan ditandai dengan simbol perdamaian berwarna hitam.

Mereka yang memasuki kota melalui jalan darat harus melewati salah satu dari empat gerbang yang dilengkapi kamera dan pemindai.

Sharm El-Sheikh berjarak sekitar 360 kilometer di selatan Sinai, di pantai Mediterania, tempat pemberontakan oleh kelompok militan Islamis terkonsentrasi.

 “Jarak antara mereka sangat jauh, ditambah ada keamanan yang tinggi dengan Pasukan Kedua Mesir untuk mengamankan Sinai Utara, dan Pasukan Ketiga mengamankan Sinai Selatan,” kata Gubernur Sinai Selatan, Khaled Fouda, mengatakan kepada wartawan dalam tur di daerah itu pada akhir pekan.

"Mereka akan digeledah, kamera keamanan akan mengidentifikasi mereka, kendaraan akan menjalani pemindaian, sehingga ketika mereka tiba di kota, itu akan dilakukan setelah operasi pemeriksaan lengkap."

Sebuah museum yang menampung artefak Mesir kuno dibuka di Sharm El-Sheikh tahun lalu di tengah upaya untuk mendiversifikasi kegiatan pariwisata di resor pantai. Universitas yang dinamai dengan Raja Salman dari Arab Saudi juga baru dibuka di kota ini.

Sebelum pandemi virus corona, Sharm El-Sheikh kerap menjadi tuan rumah KTT internasional yang dihadiri Presiden Mesir, Abdel Fattah El-Sisi. (Reuters)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home