Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 11:10 WIB | Jumat, 21 Februari 2020

Mesir Peringatkan Teroris Menyusup ke Libya

Rusia Tuduh Turki Dukung Teroris di Suriah
Pejuang Suriah yang didukung Turki bersiap untuk menembakkan peluru ke posisi dekat desa al-Nayrab, sekitar 14 kilometer tenggara kota Idlib di Suriah barat laut, di tengah bentrokan dengan pasukan pemerintah pada 20 Februari 2020 (Foto: AFP)

KAIRO, SATUHARAPAN.COM-Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Mesir, Ahmed Hafez, memperingatkan penyusupan teroris ke Libya, terutama dari Suriah, yang akan memiliki konsekuensi serius pada Afrika Utara dan juga negara-negara Eropa.

Hafez bicara pada hari Kamis (20/2) dalam pertemuan kelompok sel komunikasi koalisi global melawan kelompok teroris ISIS, yang diselenggarakan oleh London.

Dia menyoroti bahwa ekstremisme telah menyebar secara internasional dengan meningkatnya kemampuan teknologi dan organisasi oleh kelompok-kelompok teroris untuk melancarkan serangan di seluruh dunia.

Disebutkan Mesir telah mengadopsi inisiatif memerangi terorisme dan ekstremisme dan mencegah penyebaran ideologi ekstremis oleh organisasi teroris yang dipayungi oleh Negara Islam, Al-Qaeda dan kelompok Ikhwanul Muslimin.

Presiden Mesir, Abdel-Fattah El-Sisi, juga memperbarui wacana keagamaan bersama dengan pembentukan komite parlemen untuk memerangi terorisme dan ekstremisme di tengah upaya besar yang dilakukan oleh Al-Azhar dan kementerian budaya.

Rusia Tuduh Turki Dukung Teroris

Sementara itu, Rusia pada hari Kamis (20/2) mendesak Turki untuk berhenti "mendukung teroris" di Suriah, dan mengatakan bahwa pesawat Rusia telah melakukan serangan udara terhadap kelompok-kelompok bersenjata yang didukung oleh Ankara.

"Kami mendesak pihak Turki, untuk menghindari insiden, untuk menghentikan dukungan pada aksi teroris dan menyerahkan mereka senjata," kata kementerian pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan.

Rusia, yang mendukung Presiden Suriah, Bashar al-Assad, dan menuduh Turki membantu pemberontak melawan pasukan pemerintah di Provinsi Idlib dengan menembakkan artileri ketika pemberontak melakukan serangan.

Moskow mengatakan bahwa atas permintaan Suriah, para pembom melakukan serangan terhadap "formasi bersenjata teroris," yang memungkinkan pasukan Suriah untuk mengusir serangan itu.

Secara terpisah, Turki mengatakan dua tentaranya telah tewas dalam serangan udara di Idlib, dan menyalahkan rezim Suriah.

Kementerian pertahanan Rusia mengatakan kepada Ankara bahwa mereka telah melihat artileri Turki menembaki unit-unit Suriah, melukai empat tentara. "Kami perhatikan ini bukan kasus pertama dukungan bagi pejuang pemberontak oleh Turki," kata kementerian pertahanan.

Rusia pada hari Rabu memperingatkan Turki agar tidak menyerang pasukan Suriah setelah Presiden Recep Tayyip Erdogan mengancam akan melancarkan operasi di wilayah Idlib Suriah. (MENA/AFP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home